( Episode 08 dan 09, akan menjadi episode yang penuh dengan darah... Aku ja ga sampe hati nonton episodenya T.T .. Habis pertempurannya bener-bener menguras banyak darah)
Se Ryung gemetaran
mendengar kata-kata ayahnya, ia jatuh terduduk, saputangannya sampai terjatuh.
P Sooyang keluar dari kamar namun ia tak melihat siapa-siapa. P Sooyang merasa
Se ryeong mengetahui sesuatu. Hari itu ia hendak pergi ke suatu tempat dan berpesan
pada istrinya agar Se Ryung tidak diperbolehkan meninggalkan rumah. Kurung dia
di dalam kamarnya, perintah P Sooyang
Se Ryung merasa harus
segera memberitagu Seung Yoo ,
ia tak ingin Seung Yoo terluka
apalagi mati. Ia berusaha melawan ibunya namun tetap didorong masuk ke dalam
kamar. Ayah akan membunuh PM Kim dan seluruh keluarganya bukan? Tanyanya sambil
menangis. Dengan marah ibunya menjawab: ayahmu hanya berusaha menyelamatkan
keluarga kita.
PM Kim mendengar putra
mahkota ingin mengunjungi kakaknya, putri Kyeong hye. Putri sedang sakit dan
putra mahkota sangat ingin bertemu dengannya. PM Kim yang merasa khawatir
berusaha mencegah namun Putra Mahkota berkata bahwa dia tidak akan lama
meninggalkan istana.
Di markas polisi, Seung Yoo
berusaha menemui Shin Myun, namun sahabatnya itu tak mau menemuinya. Akhirnya
Seung yoo hanya berpesan lewat bawahan Shin Myun, Seung Yoo berkata ia merasa
senang mendengar rencana pernikahan Shin Myun dan ia meminta Shin Myun jangan
marah lagi padanya. Shin Myun tertegun sejenak.
P Sooyang dan pengikutnya
berkumpul untuk mematangkan rencana mereka. Pergerakan akan dilaksanakan malam
ini. Shin Myun dihadirkan diantara mereka, meski beberapa orang meragukan Shin
Myun karena pemuda itu adalah sahabat Seung Yoo. Shin Myun memastikan bahwa ia
akan melaksanakan tugasnya dengan baik. Mereka berbagi tugas. P Sooyang berkata
bahwa ia sendirilah yang akan membunuh PM Kim malam ini.
Se Ryung gelisah di dalam kamarnya. Ia meminta bahkan memohon bantuan Yeo
ri tapi gadis pelayan itu menolak permintaan Se Ryung dan berusaha
memperingatkan Se Ryung agar tidak berusaha menemui Kim Seung Yoo.
Se Ryung berusaha kabur dari rumahnya. Ia berhasil mengelabuhi para pengawal dan Yeo ri dengan memanjat
tembok ia kabur dari rumahnya. Kakinya terkilir, dengan tertatih-tatih ia
berlari menuju rumah Seung Yoo. Disana ia bertemu dengan Seung Yoo, kakak Seung
Yoo. Benarkah ini rumah PM Kim?? Ada
sesuatu yang ingin kusampaikan padanya. PM Kim datang dan melihat mereka, ia
menyambut Se Ryung dengan baik, meminta pelayan memberinya sepatu dan
mempersilahkannya masuk. Tetapi pengawal dan Yeo ri datang, mereka menyeret Se Ryung
dan memasukkan ke dalam tandu. Se Ryung berteriak-teriak memanggil Seung Yoo.
Seung Yoo menyaksikan kejadian itu namun ia tidak tahu jika Se Ryung yang berada di dalam tandu.
Se Ryung dikurung didalam
gudang, ia menangis memohon kepada ibunya untuk menyelamatkan Seung Yoo.
Di rumahnya, PM Kim
menerima surat
dari P Sooyang yang memberitahukan rencana kedatangannya malam ini. Di dalam
suratnya itu ia juga mengatakan telah mengetahui semua tentang skandal Seung Yoo
dengan dayang istana ( dayang adalah wanita milik raja, siapapun yang berani
menyentuhnya akan menerima hukuman yang berat ). PM Kim memanggil putranya dan
menanyakan kesungguhan perasaannya pada wanita itu. Seung Yoo menjawab bahwa ia
sangat mencintainya dan bersedia mengambil resiko untuk semua ini. PM Kim
memutuskan berada di pihak putranya.
Di dalam gudang Se Ryung
berusaha membuat pesan untuk Seung Yoo. Ia merobek gaunnya dan menuliskan pesan
dengan darahnya. Yeo ri terkejut melihat bibir putri berdarah. Ia menjadi
tersentuh dan bersedia menyampaikan pesan itu pada Seung Yoo.
Sementara di rumah PM Kim
penjagaan diperketat, Mendengar rencana kedatangan P Sooyang mereka bersiap
jika sewaktu-waktu Sooyang menyerang. Seung Yoo menerima pesan Se ryeong: Kuil
Seung Bup – Yeo ri. Seung yoo langsung memacu kudanya menuju kuil.
P Sooyang datang bersama
seorang pengawal dan 4 pengusung tandu. PM Kim diberitahu jika P Sooyang datang
tanpa pengawal. Padahal sebenarnya para pengusung tandu itu adalah para
pengawal yang menyamar. Mereka dipersenjatai lengkap dan disimpan dibawah
tandu. P Sooyang berpura-pura mengajukan tawaran damai dengan Kim Jeong seo.
Dengan tegas PM Kim menolak tawaran itu. Mengembalikan keharmonisan diantara
kita adalah hal yang tidak mungkin, jawb PM Kim. P Sooyang tertawa dan tanpa
diduga ia menyebutkan tentang dayang yang menjalin affair dengan Seung Yoo.
Gadis yang dicintai putramu, yang selama ini dia mengira sebagai dayang istana,
sebenarnya dia adalah putriku, putri Sooyang, katanya dengan penuh kemenangan
(jreng jengjengjeng). PM Kim meminta Seung Yoo masuk, tetapi tentu saja ia
sudah tidak ada.
Di luar, empat pengawal
yang menyamar sebagai pengusung tandu menyerang pengawal dan kakak Seung yoo.
Kakak Seung yoo terluka, ia sadar dan berusaha menolong ayahnya namun
terlambat, ayahnya telah terkapar bersimbah darah. P Sooyang dan pengawalnya
juga menghabisi Seung Gyo (kakak Seung Yoo) hingga tewas.
Sementara itu Di dalam
kuil nampak sepi, hanya ada 2 biksu kecil yang edang tidur. Mereka terbangun
melihat Seung Yoo dan bertanya ada apa. Seung Yoo menanyakan Yeo ri tapi para
biksu kecil itu malah bingung. Makudmu gadis pelayan itu? Yeo ri? Yeori tidak
ada disini, jawab mereka. Seung Yoo bingung dan kembali ke rumahnya. Dalam
perjalanan pulang ia bertemu sekawanan pengawal, ia curiga dan benar
saja....saat kembali ia melihat kakak dan ayahnya bersimbah darah. Seung yoo
menangis memanggil-manggil ayahnya...............
Bersambung ke; The
Princess' Man eps 9
Tidak ada komentar:
Posting Komentar