Sabtu, 15 Oktober 2011

Sinopsis The Princess's Man Eps. 07


The Princess's Man Eps. 07




PM Kim memasuki halaman istana dengan pakaian kebesarannya dan memberikan  penghormatan kepada Putra Mahkota. P Sooyang sangat terkejut, tidak menyangka hal ini akan terjadi.  Dihadapan semua yang hadir PM Kim mengatakan: Selama Kim Jeong Soo masih hidup, aku tidak akan membiarkan keluarga kerajaan ikut campur dalam urusan pemerintahan dan siapa saja yang berusaha melawan maka akan kehilangan nyawanya. P Sooyang geram dibuatnya, ia berjanji pada diri sendiri untuk membunuh Kim Jeong soo dengan tangannya sendiri.

Se Ryung yang tengah bersedih atas penolakan Seung Yoo berada di kuil sepanjang malam, ia keluar untuk menghirup udara segar dan Seung yoo telah menunggunya disana. Seung Yoo memeluk Se Ryung, aku sudah bilang padamu untuk tidak lagi menemuimu namun entah mengapa kau tak pernah pergi dari pikiranku. Se Ryung yang masih teluka berusaha melepaskan diri dari pelukan Seung Yoo. terlambat...katanya, sejak kau tolak diriku dengan sikapmu yang dingin aku sudah berjanji untuk melupakanmu. Tapi pada akhirnya Se Ryung tidak bisa menolak Sseung Yoo yang pada kenyataannya masih sangat mencintai Se Ryung, aku akan berhenti berpura-pura tidak mencintaimu.

Seung Yoo bertanya: siapa namamu? tinggal di dalam kuil seorang diri apakah kau tidak takut? Pada seung yoo, Se Ryung mengaku ia bernama Yeo ri. Setelah memastikan Se Ryung akan baik-baik saja, Seung Yoo berpamitan dan berjanji akan datang menemuinya lagi. Pelayan Se Ryung, Yeo ri, melihat mereka dan berusaha mengingatkan Se Ryung bahwa sebentar lagi Se Ryung akan menikah dengan Shin Myun, tapi gadis itu tak peduli. Yeo ri juga marah majikannya menggunakan namanya di depan Seung Yoo.

Putra mahkota mulai bertugas menggantikan mendiang raja didampingi PM Kim dan profesor Kim Seung Yoo sebagai guru pribadinya. Putra mahkota masih sangat muda, usianya baru 12 tahun tetapi ia memiliki sifat yang bijaksana. Jeong Jong membuat Seung Yoo terlihat begitu baik di hadapan putra mahkota. Putra mahkota juga nampak bahagia dikelilingi orang-orang itu.
P Sooyang berusaha menemui PM Kim dan berlagak peduli, ia ingin membantu putra mahkota namun dengan sopan Putra Mahkota menjawab: Aku akan baik-baik saja Paman, terimakasih. P Sooyang nampak geram apalagi saat melihat Seung Yoo ada diantara rombongan menteri dan pejabat istana yang mendukung PM Kim.

Keadaan berbalik, para pengikut P Sooyang dilanda kegusaran akibat kegagalan mereka. Mereka tetap berusaha menyusun rencana pembalasan untuk PM Kim ( otomastis sebelum Putra Mahkota dewasa, kendali pemerintahan ada di tangan Kim Jeong seo ). Ia sedang berusaha membersihkan para pejabat yang telibat dengan P Sooyang termasuk ketua akademi kerajaan Shin Sook joo ( ayah Shin Myun ). Dengan keras ia memperingatkan Shin Sook joo untuk menjauhi P Sooyang demi masa depannya di kerajaan. Shin Myun menyaksikan kejadian itu dengan sedih dan marah melihat posisi ayahnya yang dicap sebagai penghianat.

Shin Myeon, Jeong Jong dan Seung Yoo sedang berada di akademi kerajaan, namun Shin Myun terlihat lebih pendiam dari biasanya. Sebelum meninggalkan akademi profesor berpesan bahwa mereka seperti satu tubuh yang harus saling melindungi satu sama lain.

Se Ryung sedang bersiap untuk bertemu dengan Seung Yoo di suatu tempat. Mereka bertemu dan berjalan-jalan menikmati alam, keduanya nampak saling berbahagia sebagai pasangan yang saling mencintai. Seung Yoo menanyakan banyak hal pada Se Ryung namun gadis itu nampak ragu untuk menjawab pertanyaan Seung Yoo. Pada akhirnya ia memutuskan untuk mengatakan hal yang sebenarnya namun terpotong oleh kata-kata Seung Yoo. Mereka duduk di batu besar di sungai dan saling menuliskan kata-kata untuk mengungkapkan perasaannya masing-masing. Seung Yoo memegang tangan Se Ryung sepanjang jalan dan di suatu kesempatan ia mencium Se Ryung, membuat gadis itu terkejut dan bahagia. Ia meminta Se Ryung untuk menemuinya lagi di hari peringatan ulang tahun putri. Se Ryung berjanji.


sementara itu P Sooyang dan anak buahnya tengah melakukan pergerakan di dalam hutan. Sekelompok pasukan tengah dilatih di sebuah tempat yang tersembunyi di dalam hutan. Malamnya ia dan pengikutnya menyusun rencana untuk pergerakan mereka pada istana. Mereka merencanakan kudeta di hari dimana raja yang baru sedang keluar istana. Mereka mengeluarkan daftar para pejabat yang harus dihabisi, diantaranya: Perdana Menteri Kim Jeong soo, Pangeran Anpyeong dan Min Shin....

P Sooyang mendengar putrinya menemui Seung Yoo. Jadi kau telah melanggar janjimu sendiri untuk tidak menemui Kim Seung Yoo? tanyanya dengan lembut pada Se Ryung, ia sama sekali tidak menunjukkan kemarahan pada putrinya itu. Apakah kau mencintainya? dan apakah dia juga mencintaimu? Se Ryung menjawab...mungkin. Kali ini dengan tegas P Sooyang melarang Se Ryung keluar rumah dan ia meminta putrinya untuk berkonsentrasi saja dengan rencana pernikahannya dengan Shin Myun. Padahal Se Ryung sudah berjanji bertemu dengan Seung Yoo di pesta ulang tahun putri. Ia meminta bantuan Se jung, adiknya, dan berhasil mengelabuhi ibunya. Se Ryung pergi ke kediaman putri.

Di kediaman putri, bingkisan berdatangan tak henti-hentinya. Mereka tengah mempersiapkan penyambutan untuk putra mahkota. Jeung jong menyelinap ke dalam kamar putri dan meletakkan sepasang cincin. Putri melihatnya dan ia marah pada suaminya. Jeong Jong berkata ia hanya ingin memberikan cincin peninggalan ibunya untuk putri. Ia keluar dari kamar dan putri mulai memikirkan apa yang telah dilakukan suaminya itu.

Se Ryung menemui putri dan membawakan makanan dari ibunya, putri masih marah namun Se Ryung melihat bahwa putri masih menyimpan bunga daisy yang dibawakannya dari makam ratu. Se Ryung tersenyum senang, putri sudah tidak marah lagi padanya.

Putra mahkota tiba di kediaman putri, Shin Myun juga ada disana bertugas mengawal kediaman putri. Seung Yoo datang bersama rombongan putra mahkota. Shin Myun memandang mereka dengan perasaan tak menentu, teringat ayahnya. Se Ryung melihat Seung Yoo dari tempat tersembunyi, ia hendak pergi namun tiba-tiba Seung Yoo sudah ada di depannya. Se Ryung nampak bahagia, ia berkata pada Seung Yoo bahwa ia akan pergi ke suatu tempat jadi Seung Yoo diminta untuk tidak mencarinya di kuil. Se Ryung berjanji akan segera kembali dan menemui Seung Yoo. Mereka saling berpegangan tangan dengan bahagia. Shin Myun melihat keduanya dengan cemburu.


Se Ryung dan adiknya mendapat hukuman karena tidak mematuhi peraturan. Dengan putus asa ibu Se Ryung berkata bahwa PM Kim, ayah Seung Yoo adalah orang yang membuat ayah dan keluarga mereka berada di dalam posisi yang sulit. Dan sekarang ini ayahnya sedang dalam posisi yang terancam karena berencana mengambil tahta. Se Ryung terkejut mendengar penjelasan ibunya.

Ketiga sahabat berkumpul lagi, Jeong jong, Seung Yoo dan Shin Myun. Shin Myun yang tengah depresi menyerang Seung Yoo dengan kata-kata kasar perihal ayahnya dan 'dayang' yang dicintainya itu. Shin Myun, tolong jaga kata-katamu itu, Seung Yyoo berusaha memperingatkan. Tiba-tiba bawahan Shin Myun datang dan memberitahukan kedatangan P Sooyang. Seung Yoo balik menyerang Shin Myun. Dan kau...apakah saat ini kau berada di pihak P Sooyang?
Mengata? tanya Shin Myun...apa aku tidak boleh??

Se Ryung tengah memikirkan kata-kata ibunya, Shin Myun menghampirinya dengan marah dan bertanya pada Se Ryung sejak kapan ia menemui Seung Yoo lagi? ia juga memperingatkan Se Ryung akan rencana pernikahan mereka. Se Ryung marah dan ia berkata bahwa ia tak pernah memandang Shin Myun sebagai suaminya di masa yang akan datang. Kukira kau adalah teman Seung Yoo dan jika teman Seung Yoo maka ia temanku juga. Tapi aku tidak pernah melihatmu sebagai calon suamiku. 

P Sooyang melihat kejadian itu dan membuatnya menjadi peluang untuk menarik Shin Myun ke pihaknya. Shin Myun masih berusaha membela sahabatnya itu namun P Sooyang lebih pintar dan berhasil mempengaruhi pikiran Shin Myun. Dengan menghabisi Seung Yoo berarti ia akan sekaligus memperoleh 2 hasil yaitu ayahnya dan Se Ryung. Kasihan Shin Myun, ia berada dalam posisi dilematis antara sahabat atau ayah dan calon istrinya. Ditambah lagi dengan tegas ayahnya menyatakan dirinya berada di pihak Sooyang dan bertekat menjadikan P Sooyang menjadi raja besar.


Seung Yoo kembali ke rumah dan menemui ayahnya. Mereka membicarakan tentang rencana pernikahan Seung Yoo. Aku sudah mencarikan gadis baik-baik dari keluarga bangsawan untukmu, kata PM Kim pada putranya. namun dengan halus Seung Yoo menjawab ia telah memiliki gadis pilihan hatinya. Seung Yoo, kakaknya sangat marah apalagi mendengar bahwa gadis itu bukan gadis bangsawan, melainkan hanya perempuan biasa. Ia tak ingin Seung Yoo memberikan masalah lagi pada ayahnya dengan kesukaannya bermain wanita.

P Sooyang berbicara dari hati ke hati dengan putrinya. Se Ryung bertanya tidak bisakah ayahnya dan PM Kim bersatu seperti dahulu lagi? Se Ryung berterus terang tentang perasaannya yang begitu dalam pada Seung Yoo. Baiklah aku kalah, kata P Sooyang. Ia berjanji akan membicarakan kembali rencana pernikahan dengan PM Kim dengan syarat Se Ryung tidak boleh memberitahukan identitas aslinya pada Seung Yoo, biarkan ia tetap berpikir bahwa kau adalah seorang dayang ( udang di balik penggorengan (?) *_* ).
Ayah...aku sangat beruntung menjadi putri ayah, kata Se Ryung tulus. P Sooyang terdiam kelihatannya ia berada dalam posisi dilematis.

Se Ryung tengah berbahagia, ia bahkan membuatkan sebuah sapu tangan untuk Seung Yoo. tiba-tiba tangannya tertusuk jarum dan berdarah, darahnya membekas di saputangan itu. Ia menemui ibunya untuk mengambil penggantinya, P Sooyang berada di kamar ibunya dan tanpa sengaja Se Ryung mendengar rencana yang telah dipersiapkan ayahnya untuk membunuh PM Kim dan keluarganya, termasuk Seung Yoo......



Bersambung ke The Princess' Man eps 8 ( The Blood Episode )



sumber : www.sinopsisdramakorea.com ( dgn pengubahan )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar