The Princess's Man Eps. 07
PM
Kim memasuki halaman istana dengan pakaian kebesarannya dan memberikan
penghormatan kepada Putra Mahkota. P Sooyang sangat terkejut, tidak menyangka
hal ini akan terjadi. Dihadapan semua yang hadir PM Kim mengatakan:
Selama Kim Jeong Soo masih hidup, aku tidak akan membiarkan keluarga kerajaan
ikut campur dalam urusan pemerintahan dan siapa saja yang berusaha melawan maka
akan kehilangan nyawanya. P Sooyang geram dibuatnya, ia berjanji pada diri
sendiri untuk membunuh Kim Jeong soo dengan tangannya sendiri.
Se
Ryung yang tengah bersedih atas penolakan Seung Yoo berada di kuil sepanjang
malam, ia keluar untuk menghirup udara segar dan Seung yoo telah menunggunya
disana. Seung Yoo memeluk Se Ryung, aku sudah bilang padamu untuk tidak lagi
menemuimu namun entah mengapa kau tak pernah pergi dari pikiranku. Se Ryung
yang masih teluka berusaha melepaskan diri dari pelukan Seung Yoo.
terlambat...katanya, sejak kau tolak diriku dengan sikapmu yang dingin aku
sudah berjanji untuk melupakanmu. Tapi pada akhirnya Se Ryung tidak bisa
menolak Sseung Yoo yang pada kenyataannya masih sangat mencintai Se Ryung, aku
akan berhenti berpura-pura tidak mencintaimu.
Seung
Yoo bertanya: siapa namamu? tinggal di dalam kuil seorang diri apakah kau tidak
takut? Pada seung yoo, Se Ryung mengaku ia bernama Yeo ri. Setelah memastikan
Se Ryung akan baik-baik saja, Seung Yoo berpamitan dan berjanji akan datang
menemuinya lagi. Pelayan Se Ryung, Yeo ri, melihat mereka dan berusaha
mengingatkan Se Ryung bahwa sebentar lagi Se Ryung akan menikah dengan Shin Myun,
tapi gadis itu tak peduli. Yeo ri juga marah majikannya menggunakan namanya di
depan Seung Yoo.
Putra
mahkota mulai bertugas menggantikan mendiang raja didampingi PM Kim dan
profesor Kim Seung Yoo sebagai guru pribadinya. Putra mahkota masih sangat
muda, usianya baru 12 tahun tetapi ia memiliki sifat yang bijaksana. Jeong Jong
membuat Seung Yoo terlihat begitu baik di hadapan putra mahkota. Putra mahkota
juga nampak bahagia dikelilingi orang-orang itu.
P
Sooyang berusaha menemui PM Kim dan berlagak peduli, ia ingin membantu putra
mahkota namun dengan sopan Putra Mahkota menjawab: Aku akan baik-baik saja
Paman, terimakasih. P Sooyang nampak geram apalagi saat melihat Seung Yoo ada
diantara rombongan menteri dan pejabat istana yang mendukung PM Kim.
Keadaan
berbalik, para pengikut P Sooyang dilanda kegusaran akibat kegagalan mereka.
Mereka tetap berusaha menyusun rencana pembalasan untuk PM Kim ( otomastis
sebelum Putra Mahkota dewasa, kendali pemerintahan ada di tangan Kim Jeong seo
). Ia sedang berusaha membersihkan para pejabat yang telibat dengan P Sooyang
termasuk ketua akademi kerajaan Shin Sook joo ( ayah Shin Myun ). Dengan keras
ia memperingatkan Shin Sook joo untuk menjauhi P Sooyang demi masa depannya di
kerajaan. Shin Myun menyaksikan kejadian itu dengan sedih dan marah melihat
posisi ayahnya yang dicap sebagai penghianat.
Shin
Myeon, Jeong Jong dan Seung Yoo sedang berada di akademi kerajaan, namun Shin
Myun terlihat lebih pendiam dari biasanya. Sebelum meninggalkan akademi
profesor berpesan bahwa mereka seperti satu tubuh yang harus saling melindungi
satu sama lain.
Se Ryung sedang bersiap untuk bertemu dengan
Seung Yoo di suatu tempat. Mereka
bertemu dan berjalan-jalan menikmati alam, keduanya nampak saling berbahagia sebagai
pasangan yang saling mencintai. Seung Yoo menanyakan banyak hal pada Se Ryung
namun gadis itu nampak ragu untuk menjawab pertanyaan Seung Yoo. Pada akhirnya
ia memutuskan untuk mengatakan hal yang sebenarnya namun terpotong oleh
kata-kata Seung Yoo. Mereka duduk di batu besar di sungai dan saling menuliskan
kata-kata untuk mengungkapkan perasaannya masing-masing. Seung Yoo memegang
tangan Se Ryung sepanjang jalan dan di suatu kesempatan ia mencium Se Ryung,
membuat gadis itu terkejut dan bahagia. Ia meminta Se Ryung untuk menemuinya
lagi di hari peringatan ulang tahun putri. Se Ryung berjanji.
sementara
itu P Sooyang dan anak buahnya tengah melakukan pergerakan di dalam hutan.
Sekelompok pasukan tengah dilatih di sebuah tempat yang tersembunyi di dalam
hutan. Malamnya ia dan pengikutnya menyusun rencana untuk pergerakan mereka
pada istana. Mereka merencanakan kudeta di hari dimana raja yang baru sedang
keluar istana. Mereka mengeluarkan daftar para pejabat yang harus dihabisi,
diantaranya: Perdana Menteri Kim Jeong soo, Pangeran Anpyeong dan Min Shin....
P
Sooyang mendengar putrinya menemui Seung Yoo. Jadi kau telah melanggar janjimu
sendiri untuk tidak menemui Kim Seung Yoo? tanyanya dengan lembut pada Se Ryung,
ia sama sekali tidak menunjukkan kemarahan pada putrinya itu. Apakah kau
mencintainya? dan apakah dia juga mencintaimu? Se Ryung menjawab...mungkin.
Kali ini dengan tegas P Sooyang melarang Se Ryung keluar rumah dan ia meminta
putrinya untuk berkonsentrasi saja dengan rencana pernikahannya dengan Shin Myun.
Padahal Se Ryung sudah berjanji bertemu dengan Seung Yoo di pesta ulang tahun
putri. Ia meminta bantuan Se jung, adiknya, dan berhasil mengelabuhi ibunya. Se
Ryung pergi ke kediaman putri.
Di
kediaman putri, bingkisan berdatangan tak henti-hentinya. Mereka tengah
mempersiapkan penyambutan untuk putra mahkota. Jeung jong menyelinap ke dalam
kamar putri dan meletakkan sepasang cincin. Putri melihatnya dan ia marah pada
suaminya. Jeong Jong berkata ia hanya ingin memberikan cincin peninggalan
ibunya untuk putri. Ia keluar dari kamar dan putri mulai memikirkan apa yang
telah dilakukan suaminya itu.
Se
Ryung menemui putri dan membawakan makanan dari ibunya, putri masih marah namun
Se Ryung melihat bahwa putri masih menyimpan bunga daisy yang dibawakannya dari
makam ratu. Se Ryung tersenyum senang, putri sudah tidak marah lagi padanya.
Putra
mahkota tiba di kediaman putri, Shin Myun juga ada disana bertugas mengawal
kediaman putri. Seung Yoo datang bersama rombongan putra mahkota. Shin Myun
memandang mereka dengan perasaan tak menentu, teringat ayahnya. Se Ryung
melihat Seung Yoo dari tempat tersembunyi, ia hendak pergi namun tiba-tiba
Seung Yoo sudah ada di depannya. Se Ryung nampak bahagia, ia berkata pada Seung
Yoo bahwa ia akan pergi ke suatu tempat jadi Seung Yoo diminta untuk tidak
mencarinya di kuil. Se Ryung berjanji akan segera kembali dan menemui Seung Yoo. Mereka saling berpegangan tangan dengan bahagia. Shin
Myun melihat keduanya dengan cemburu.
Se Ryung dan adiknya mendapat hukuman karena
tidak mematuhi peraturan. Dengan putus asa ibu Se Ryung berkata bahwa PM Kim,
ayah Seung Yoo adalah orang yang membuat ayah dan keluarga mereka berada di
dalam posisi yang sulit. Dan sekarang
ini ayahnya sedang dalam posisi yang terancam karena berencana mengambil tahta.
Se Ryung terkejut mendengar penjelasan ibunya.
Ketiga
sahabat berkumpul lagi, Jeong jong, Seung Yoo dan Shin Myun. Shin Myun yang
tengah depresi menyerang Seung Yoo dengan kata-kata kasar perihal ayahnya dan
'dayang' yang dicintainya itu. Shin Myun, tolong jaga kata-katamu itu, Seung Yyoo
berusaha memperingatkan. Tiba-tiba bawahan Shin Myun datang dan memberitahukan
kedatangan P Sooyang. Seung Yoo balik
menyerang Shin Myun. Dan kau...apakah saat ini kau berada di pihak P Sooyang?
Mengata?
tanya Shin Myun...apa aku tidak boleh??
Se
Ryung tengah memikirkan kata-kata ibunya, Shin Myun menghampirinya dengan marah
dan bertanya pada Se Ryung sejak kapan ia menemui Seung Yoo lagi? ia juga
memperingatkan Se Ryung akan rencana pernikahan mereka. Se Ryung marah dan ia
berkata bahwa ia tak pernah memandang Shin Myun sebagai suaminya di masa yang
akan datang. Kukira kau adalah teman Seung Yoo dan jika teman Seung Yoo maka ia
temanku juga. Tapi aku tidak pernah melihatmu sebagai calon suamiku.
P
Sooyang melihat kejadian itu dan membuatnya menjadi peluang untuk menarik Shin
Myun ke pihaknya. Shin Myun masih berusaha membela sahabatnya itu namun P
Sooyang lebih pintar dan berhasil mempengaruhi pikiran Shin Myun. Dengan
menghabisi Seung Yoo berarti ia akan sekaligus memperoleh 2 hasil yaitu ayahnya
dan Se Ryung. Kasihan Shin Myun, ia berada dalam posisi dilematis antara sahabat atau
ayah dan calon istrinya. Ditambah lagi
dengan tegas ayahnya menyatakan dirinya berada di pihak Sooyang dan bertekat
menjadikan P Sooyang menjadi raja besar.
Seung
Yoo kembali ke rumah dan menemui ayahnya. Mereka membicarakan tentang rencana
pernikahan Seung Yoo. Aku sudah mencarikan gadis baik-baik dari keluarga
bangsawan untukmu, kata PM Kim pada putranya. namun dengan halus Seung Yoo
menjawab ia telah memiliki gadis pilihan hatinya. Seung Yoo, kakaknya sangat
marah apalagi mendengar bahwa gadis itu bukan gadis bangsawan, melainkan hanya
perempuan biasa. Ia tak ingin Seung Yoo memberikan masalah lagi pada ayahnya
dengan kesukaannya bermain wanita.
P
Sooyang berbicara dari hati ke hati dengan putrinya. Se Ryung bertanya tidak
bisakah ayahnya dan PM Kim bersatu seperti dahulu lagi? Se Ryung berterus
terang tentang perasaannya yang begitu dalam pada Seung Yoo. Baiklah aku kalah,
kata P Sooyang. Ia berjanji akan membicarakan kembali rencana pernikahan dengan
PM Kim dengan syarat Se Ryung tidak boleh memberitahukan identitas aslinya pada
Seung Yoo, biarkan ia tetap berpikir bahwa kau adalah seorang dayang ( udang di
balik penggorengan (?) *_* ).
Ayah...aku
sangat beruntung menjadi putri ayah, kata Se Ryung tulus. P Sooyang terdiam
kelihatannya ia berada dalam posisi dilematis.
Se
Ryung tengah berbahagia, ia bahkan membuatkan sebuah sapu tangan untuk Seung Yoo.
tiba-tiba tangannya tertusuk jarum dan berdarah, darahnya membekas di
saputangan itu. Ia menemui ibunya untuk mengambil penggantinya, P Sooyang
berada di kamar ibunya dan tanpa sengaja Se Ryung mendengar rencana yang telah
dipersiapkan ayahnya untuk membunuh PM Kim dan keluarganya, termasuk Seung Yoo......
Bersambung
ke The Princess' Man eps 8 ( The Blood Episode )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar