The Princess's Man Eps. 06
Mereka
saling bertatapan satu sama lain. Se Ryung menanyakan kabar Seung Yoo, Seung
Yoo menjawab dengan dingin: "sebaiknya kita tidak lagi saling bertemu"
sambil berlalu meninggalkan Se Ryung. Gadis itu terluka hatinya dan menangis
tersedu saat dimarahi ibunya karena ketahuan pergi ke pasar ( tapi Se Ryung
menangis untuk Seung Yoo ).
Di
dalam istana P Suyang tengah berusaha tampil sebagai seorang paman yang baik
bagi putri dan putra mahkota. Ia seolah mengkhawatirkan kondisi raja dan putra
mahkota. Putri yang sudah mengetahui niat busuk dibaliknya bersikap sinis pada
P Suyang. P Suyang berusaha mengeluarkan Putri dari dalam istana dengan
alasan pernikahannya. Sebab ia menganggap putri sebagai penghalang baginya.
PM
Kim mendengar apa yang telah dilakukan P Suyang terhadap keluarga kerajaan. Ia
bersama beberapa pengikutnya merasa geram dan berusaha menyusun rencana untuk
melindungi keluarga kerajaan.
Seung
Yoo telah kembali dan berkumpul lagi dengan keluarganya. Senang sekali melihat
kebahagiaan keluarga ini. Ayah, anak, menantu dan cucu, mereka saling
menyayangi dan akrab satu sama lain.
Se
Ryung bersedih sepanjang malam teringat sikap Seung Yoo yang begitu dingin
padanya di pasar tadi siang. Di tempat yang lain Seung Yoo juga merasakan hal yang
sama. Ia mengunjungi Shin Myun dan berlatih pedang dengannya .
Selesai
latihan mereka saling mengobrol membicarakan Jung Jong yang telah menikahi
putri. Seung Yoo sempat bertanya pada Shin Myun, kapan kau akan menikah? Shin
Myun tidak menjawab dan berusaha mengalihkan pembicaraan.
Putri
dan suaminya memberikan penghormatan pada raja. Hari itu mereka akan
meninggalkan istana. Putri berusaha terlihat bahagia bersama Jung Jong di
depan raja. Sebenarnya ia sangat berat meninggalkan putra mahkota yang masih
kecil sendirian di dalam istana. Putra mahkota juga merasa sedih ditinggal
kakaknya. "Kakak, apakah kau benar-benar akan pergi ?" Tanyanya. Putri berusaha
menghibur dan memberi semangat pada putra mahkota.
Se
Ryung bertemu Jung Jong di halaman, Jung Jong langsung mengenali Se Ryung
adalah gadis yang menemui Shin Myun di kantor polisi. Shin Myun dan Seung Yoo
mengunjungi sahabatnya untuk memberikan selamat Jung Jong, Se Ryung melihat
dan berusaha bersembunyi dari mereka berdua. Jung jong mengeluh bahwa
pernikahannya dengan putri sangat aneh karena putri belum bisa menerimanya
100%. Jung jong mulai mabuk dan menggoda Shin Myun. Kau bermain rahasia
denganku, tapi aku sudah tau wanita yang akan kau nikahi adalah putri P Suyang,
katanya sambil tertawa. Seung Yoo memandang Shin Myun tanpa ekspresi, Shin Myun
menyuruh Jung jong diam. Itu hanya pembicaraan diantara keluarga kami saja,
kilahnya. Ia benar-benar merasa tidak enak dengan Seung Yoo.
Tanpa
sengaja Seng Yoo bertemu dengan putri yang tengah melamun. Mereka berbasa-basi
sebentar tetapi putri langsung bisa membaca tujuan Seung Yoo ke rumahnya. Kau
pasti berharap gadis itu ada disini bukan? Ia juga memperingatkan Seung Yoo
untuk melupakan Se Ryung. Hanya itu satu-satunya cara untuk mencegah
terjadinya tragedi diantara kalian.
Pagi
itu kediaman putri geger, putri meninggalkan rumah tanpa pesan. Shin Myun dan
Seung Yoo membantu Jung jong mencari keberadaan putri. Pada saat yang sama Se
Ryung juga datang dan bertemu dengan Seung Yoo. Seung Yoo bertanya mengapa kau
ada disini? Aku tidak peduli apa hubunganmu dengan putri, katanya dengan
dingin. Ia hanya meminta Se Ryung membantunya mengira-ira dimana keberadaan
putri. Kalian berdua sangat dekat, pasti kau tahu kemana putri pergi. Akhirnya
mereka pergi bersama dengan kuda seung Yoo. Seung Yoo memeluk pinggang Se
Ryung saat mereka berkuda.
Sementara itu di dermaga, putri sedang merasa
bimbang antara pergi dan tidak. Seorang
pelayan berusaha membujuknya untuk kembali. Se Ryung dan Seung Yoo datang tak
berapa lama kemudian. Se Ryung berterimakasih pada Seung Yoo dan segera naik ke
atas kapal. Diatas kapal beberapa preman sedang berusaha mengincarnya, namun
tiba-tiba Seung Yoo sudah ada didepannya dan memberikan sejumlah uang pada
preman-preman itu untuk menyingkir. Se Ryung terkejut melihat Seung Yoo ikut
naik kapal yang sama. Mereka berlayar menuju ke suatu tempat....Makam Ratu.
Se
Ryung mengira putri ada disana, namun mereka tidak menemukan putri. Hujan
turun dan mereka berteduh. Seung Yoo menanyakan tentang keadaan putri sampai ia
ingin meninggalkan rumah. Se Ryung hampir saja membuka identitasnya namun
segera teringat pesan ayahnya. Seung Yoo bertanya dimana Se Ryung tinggl sejak
ia keluar dari istana? Se Ryung menjawab ia tinggal di kuil
Seung
Yoo juga bertanya mengapa Se Ryung berpura-pura menjadi putri. Apakah hanya
untuk kesenanganmu saja? Dengan cepat Se Ryung membantah. Aku tidak pernah
punya niat membodohimu, sebenarnya aku ingin meminta maaf padamu. Tapi aku juga
menikmati saat-saat bersamamu di luar istana, Guru. Tapi dengan dingin Seung
Yoo menjawab, jangan salah paham denganku. Meski dengan wanita manapun aku akan
melakukan hal yang sama ( kejamnya kau Seung Yoo..ckck ).
Se
Ryung terluka hatinya mendengar jawaban Seung Yoo, Jadi aku tak berarti apapun
bagimu? Tanyanya dengan sedih. Seung Yoo cuek saja tapi hanya di depan Se
Ryung.
Putri
kembali ke rumahnya, Jung Jong menegurnya dan menganggap putri berlaku
kekanak-kanakan. Putri marah namun kali ini Jung Jong bersikap tegas pada
putri .
Di
rumah gisaeng, P Suyang dan pengikutnya tengah merayakan kemajuan usaha mereka,
Shin Myun juga datang diantara mereka.
Seung
Yoo mengantar Se Ryung kembali, sepatu Se Ryung terjatuh dan Seung Yoo
mengambil dan memakaiannya. Se Ryung memastikan putri tiba di rumah dengan
selamat. Ia juga membawakan beberapa tangkai bunga daisy dari makam ratu untuk
Putri. Putri tersentuh hatinya. Seung Yoo masih bersikap dingin dan itu semakin
membuat Se Ryung terluka. Padahal di belakangnya Seung Yoo menatap Se Ryung
dengan sedih .
Di
depan rumahnya, Se Ryung bertemu dengan ayahnya dan Shin Myun. P Suyang
menegur putrinya yang pulang selarut itu. Shin Myun berpamitan, dan P Suyang
berkata pada putrinya. Ia pria yang tampan, kelak ia akan membuatmu bahagia. Se
Ryung terkejut, malam itu pikirannya kacau dan memutuskan untuk pergi ke kuil.
Di
dalam istana kondisi raja semakin parah dan ingin mengunjungi putrinya. Putri
sangat mengkhawatirkan ayahnya dan ia tak berhenti menangis. Tiba-tiba
datanglah seorang tamu yang mengejutkan, ialah PM Kim. Kedatangan raja memang
direncanakan olehnya. Ia ingin bertemu raja namun sangat sulit jika itu
dilakukan di dalam istana. Ia menyatakan kesetiaannya untuk melindungi putra
mahkota sampai akhir.
Malam
itu juga raja sudah diambang kematiannya, ia mengirim utusan untuk menyampaikan
pesan rahasia untuk PM Kim. Di dalam istana P Suyang tengah bersiap melakukan
pergerakan . Ia berpura-pura sedih bahkan menangis meraung-raung didepan raja.
Akhirnya raja Munjong wafat, seluruh istana diliputi kesedihan. Terutama
putri dan putra mahkota.
P
Suyang berdiri di depan ruangan utama dan mengumumkan kematian raja di hadapan
para pejabat istana. Surat
perintah dibacakan, yang isinya menunjuk P Suyang sebagai pengganti raja untuk
mendampingi putra mahkota yang belum dewasa. Tiba-tiba seorang utusan datang
membawa surat
perintah yang dibuat oleh raja. Isinya raja menunjuk PM Kim menggantikan
dirinya ( raja ) mendampingi putra mahkota sampai putra mahkota siap untuk
menduduki jabatannya. PM Kim memasuki area lengkap dengan pakaian kebesarannya ( jreng..jreng..jreng XD).
Semua pengikut P Suyang shock. PM Kim memberi hormat kepada putra mahkota.
Di
halaman kuil, Seung Yoo tengah menanti Se Ryung dan saat melihat Se Ryung
keluar dari kuil ia langsung menghampiri gadis itu dan memeluknya..............
Bersambung ..... ^^
Sumber : www.sinopsisdramakorea.com
Bersambung ..... ^^
Sumber : www.sinopsisdramakorea.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar