Kamis, 08 Desember 2011

Sinopsis The Princess's Man Eps. 23

The Princess's Man Eps. 23


Se ryeong membalikkan badannya.
Apakah kau bersedia menjadi istriku? Tanya Seung yoo
Apakah kau bersedia menjadi suamiku? Tanya Se ryeong




Seung yoo menyelipkan sepasang cincin giok di jari manis Se ryeong.
Sekarang kita adalah suami-istri. Tak peduli sejauh apa kita berpisah kita harus saling berpegangan satu sama lain seperti bayangan, kata Seung yoo ( jadi inget first lesson-nya pada Se ryeong di episode 1 )

Se ryeong melepaskan salah satu cincinnya dan menyelipkan di jari manis Seung yoo. Mereka berpelukan, berciuman dan menghabiskan malam pertama sebagai suami istri.

Paginya saat terbangun Se ryeong tidak menemukan Seung yoo disisinya. Ternyata Seung yoo tengah menyiapkan kuda. Meleka saling bertatapan dengan penuh kebahagiaan dan di hari yang cerah itu mereka berkuda bersama.


Seung yoo mengantar Se ryeong ke rumah lamanya. Mereka berpisah dengan berat hati. Hari itu Seung yoo dan pengikutnya akan berangkat ke suatu tempat untuk merencanakan pemberontakan berikutnya. Se ryeong memasuki rumahnya dan disambut Yeo ri, pelayan setianya.


Se ryeong membelai kepala adiknya yang terbaring tak berdaya.
Kakak…panggilnya
Kau harus cepat sembuh, kata Se ryeong.
Soong, a.k.a Putra Mahkota sangat menyayangi dan mengkhawatirkan kakaknya.
Mengapa kau berada disini? Apakah kau berpisah dengan Kim Seung yoo?tanyanya sedih


Se ryeong menggeleng. Tidak, jawabnya. Kam tidak berpisah. Soong menggenggam tangan kakaknya dengan bahagia.

Sin Myeon mendengar berita kembalinya Se ryeong dan ia langsung menuju kediaman lama keluarga Lee ( P Soo yang ). Ia melihat Seryeong tengah membuatkan bubur untuk adiknya.

Penghianat Kim Seung yoo.dimana ia bersembunyi? Tanyanya pada Se ryeong. Gadis itu tidak beranjak.
Orang itu adalah suamiku, jawab Se ryeong. Kumohon berbicaralah yang sopan tentangnya.

Ia sudah pergi dan meskipun aku mendengar berita tentangnya, itu tidak akan menolongmu.


Sin Myeon mlelihat sebuah cicncin melingkar di jari Se ryeong. Ia menarik tangan gadis itu.
Hanya karena cincin tak berguna ini kau bilang telah membuat janji pernikahan, kata Sin Myeon berang. Orang yang seharusnya menjadi suamimu adalah aku dan bukan orang itu.

Aku bisa saja melepaskan cincin ini, kata Se ryeong sengit. Tapi kau tak bisa menghentikan hatiku.
Apa yang telah terjadi? Tanya Sin Myeon. Apa yang telah kalian berdua lakukan?

Apa yang telah terjadi diantara kami, kau tidak perlu mengetahuinya. Jawab Se ryeong. Dan ini smakin membuat Sin Myeon berang.

Aku tidak berharap mendapatkan hati Yang Mulia, kata Sin Myeon dengan suara bergetar. Tetapi tubuhmu adalah milikku.
Jangan sakiti Kakakku, sebuah suara mengagetkan mereka. Ternyata Putra Mahkota telah berdiri didekat mereka. Ia berdiri dengan kepayahan dibantu para pelayannya. Wajahnya begitu pucat. Sin Myeon melepaskan Se ryeong dan meninggalkan mereka.



Mengapa kau keluar? Tanya Se ryeong pada adiknya.
Meskipun adikmu ini dalam kondisi sakit parah, aku ingin berguna. Kata Putra Mahkota. Se ryeong menatap adiknya dengan sedih. Jika officer Sin bersikap tidak sopan padamu, Kakak harus memberitahukanku.


Raja bersikeras ingin menangkap Seung yoo. Ratu memohon untuk mempertimbangkannya kembali. Anak itu ( Se ryeong) pasti akan bunuh diri jika sesuatu terjadi pada Kim Seung yoo. Ia juga meminta raja mempertimbangkannya untuk kebaikan Putra Mahkota yang terlihat semakin membaik setelah bertemu kakaknya.
Jangan lagi menghabiskan waktumu untuk mengkhawatirkan Kim seung yoo, Yang Mulia. Kata Ratu, kumohon perhatikan Putra Mahkota.

Raja tetap pada pendiriannya, masa depan Putra Mahkota akan menjadi lebih baik dengan membunuh Kim Seung yoo, katanya.
Ratu memohon sambil menangis tetapi sia-sia.

Seok Ju beserta Cho hui dkk bersiap meninggalkan ibukota.Mereka akan mendampingi Seung yoo ke Hamgildo, tempat dimana kekuasaan Soo yang tidak menjangkau. ( Hamgildo sekarang adalah Korea Utara ). Mereka membawa banyak sekali barang seperti sepatu, pakaian dan make up. Buang semua barang yang tidak penting, perintah Seok ju. Para gadis itu memprotes. No geol semakin dekat dengan So Eng. Seung yoo berpamitan pada kakak iparnya. Sebelum pergi ia menemui Putri Kyeong hye dan menemukan wanita itu tengah berada di makam suaminya. Seung yo memintanya pergi bersamanya, ini lebih baik daripada menjadi budak disini, kata Seung yoo. Putri menolak, ia ingin menemani suaminya di tempat itu.


Raja dan Ratu mengunjungi Putra Mahkota dan mereka bertemu Se ryeong. Ayah dan anak itu kembali bersitegang dan Se ryeong berkata pada ayahnya ia menginginkan ayahnya yang dulu, ayah yang sangat dicintainya.

Putra Mahkota dalam kondisi sekarat, ia menunjuk-nunjuk ke satu tempat dan berkata ia melihat mendiang Raja Munjong dan Dan jong. Mereka tersenyum dan mengajakku pergi, kata Putra Mahkota terbata. Dan Putra Mahkota menutup mata untuk selamanya, ia meninggal dunia. Raja dan ratu menangis, Raja memanggil-manggil putranya dengan sedih.

Istana berkabung, Raja terlihat sangat terpukul atas kematian putranya. Se ryeong datang untuk memberi penghormatan terakhir. Raja marah melihat kehadirannya.
Apakah kau tidak merasa malu? Tanyanya.
Ia datang untuk berdoa, bela adiknya.
Raja mengatakan bahwa Se ryeong lah penyebab kematian Putra Mahkota. Ia memanggil Sekretaris kerajaan dan memintanya menghapus nama Se ryeong dari daftar keluarga istana. Aku hanya memiliki satu Putri, dan mulai sekarang aku tak mau melihatnya lagi. Jawab Raja ketika Ratu mengajukan keberatannya. Ratu begitu terpukul dengan keputusan Raja.

Beberapa bulan kemudian.
Putri Kyeong hye melahirkan seorang bayi laki-laki. Jeong Mi sul, nama yang diberikan mendiang suaminya untuk putranya. Putri memandanginya dengan bahagia bercampur kesedihan mengingat suaminya. Kau akan tumbuh menjadi anak yang pemberani dan luar biasa, katanya. Se ryeong mendengar kabar kelahiran bayi Putri dengan bahagia. Se ryeong kembali ke kediaman Sin Myeon sebagai pelayan.



Pergerakan Seung yoo cs mengalami kemajuan pesat di Hamgildo. Mereka berhasil melumpuhkan musuh dan mengambil alih pertahanan mereka. Pasukannya semakin kuat dan solid. Pendukungnya di kalangan militer juga semakin banyak. Salah satu diantaranya adalah Jendral Lee Shi Ae.

Hamgildo bebas dari kekuasaan Soo yang dan mereka berencana melakukan invasi ke utara, satu wilayah yang belum mereka kuasai adalah Hamyeong gun. Mereka berencana merebut tempat itu.

Sementara itu Cho hui dan para gadisnya membantu para tentara di dapur militer. Mereka bertugas memasak bagi tentara-tentara itu. Kehidupan mereka semakin membaik di tempat itu.

Malam itu Seung yoo mengenang Se ryeong yang telah ditinggalkannya selama berbulan-bulan. Demikian pula sebaliknya. Mereka saling menatap cincin pernikahan mereka.

Raja mendengar jatuhnya beberapa wilayah di Hamgildo ke tangan pemberontak. Raja bertanya siapa pemimpin mereka. Mereka adalah Wakil Jendral Lee Shi ae dan…Kim Seung yoo.

Mendengar nama Seung yoo, ia menjadi begitu murka dan menyalahkan Sin Myeon karena ketidakmampuannya menangkap Seung yoo. Sin Myeon meminta maaf dan Raja memberinya kesempatan terakhir bagi Sin Myeon menumpas pemberontakan di Provinsi Hamgildo dan membawa kepala Kim Seung yoo.



Raja sudah tidak lagi mempercayai sin Myeon sepenuhnya. Ia bisa membaca Sin Myeon masih terombang-ambing diantara tugas dan sahabatnya. Ia menyuruh kaki tangannya ( Sekretaris istana ) untuk mengikuti Sin Myeon ke Hamgildo. Ia memerintahkan, apapun yang terjadi ia menginginkan kepala Seung yoo meski itu harus mengorbankan Sin Myeon.

Tuan Sin (ayah Sin Myeon ) sangat khawatir melihat putranya yang telah kehilangan kepercayaan dari raja. Ia berpesan pada putranya apapun yang terjadi Sin Myeon harus bisa membunuh Seung yoo jika ingin hidupnya lebih baik. Se ryeong mendengar percakapan mereka.

Tuan Sin bertanya apa yang akan ia lakukan pada Se ryeong? Ia adalah pelayanku jadi aku bebas melakukan apapun sesuai kemauanku, jawab Sin Myeon.

Se ryeong melaksanakan tugas hariannya mengatur tempat tidur untuk Sin Myeon. Ini adalah tugas Se ryeong selama menjadi pelayan Sin Myeon. Sin Myeon masuk

Kau ingin pergi ke Hamgildo? Tanyanya. Mengapa kau diam? Jika kau pergi kesana kau bisa selalu bersama kekasihmu itu. Orang yang selalu kau pikirkan siang dan malam.

Se ryeong menjawab, baginya tak masalah meski Seung yoo tak berada disisinya dan meski mereka tidak bersama. Sin Myeon marah dan mengancam akan memenggal kepala Seung yoo di depan matanya.
Suamiku tidak akan mudah ditangkap, katanya dengan marah.

Raja kembali membenamkan dirinya dengan minuman. Sejak kematian putranya ia menjadi lebih sensittif dan mudah marah. Ia bahkan tidak peduli saat mendengar putrinya akan dibawa ke medan perang. Ratu sangat marah. Jika sesuatu terjadi padanya, aku tidak akan memaafkanmu, Yang mulia, katanya.

Ratu datang menemui Putri Kyeong hye. Ia bahkan menimang-nimang bayinya dan meminta Putri kembali ke istana, demi putranya. Putri menolak, tetapi ratu memohon padanya sebagi seorang ibu ia tidak bisa memikirkan dirinya sendiri. Ia meminta Putri tinggal di Kuil. Ratu juga memberitahukan rencana kepergian Se ryeong ke Hamgildo dan ia sangat tertekan.


Putri Kyeong hye mengunjungi Se ryeong dan bertemu Sin Myeon. Sin Myeon melihat bayi dalam gendongan putri. Ia Putra Jeong Jong bukan? Siapa namanya? Putri menolak memberitahukan nama putranya.

Putri mengkhawatirkan Se ryeong. Ia memberitahu usaha Ratu untuk membebaskan dirinya, aku akan tinggal di Kuil Seung Bup demi putraku. Se ryeong senang sekali mendengarnya. Ia bertanya apakah di Hamgildo Se ryeong akan bertemu Seung yo? Se ryeong menjawab meski mereka jauh ia selalu dapat merasakan segalanya tentang Seung yoo. Putri berkata ia juga merasakan hal yang sama untuk Jeong Jong.


Seung yoo tengah melatih pasukannya. Sin Myeon dan rombongannya berangkat menuju Hamyeong gun, Se ryeong terlihat diantara para pelayan. Kelompok pemberontak mendengar kabar kedatangan officer baru di Hamyeong gun, ia bernama Sin Myeon.

No geol tengah mengawasi di hutan, tiba-tiba ia melihat beberapa orang melakukan gerakan mencurigakan. Ia memberi tanda pada Seung yoo dan Seung yoo bersama Seok ju muncul dn menyerang mereka serta mengirim mayat mata-mata itu ke kantor Sin Myeon. Sin Myeon berang.

Ternyata di masa lalu Seok Ju pernah berhutang budi pada ayah seung yoo, Jendral Kim Jeong seo. Kami terlahir sebagai budak dan berkat ayahmu kami dapat hidup secara normal dan bebas. Bagi ayahku, ayahmu lebih mulia daripada seorang Raja.
Kini aku kembali pada putranya, kata Seok ju.


Se ryeong sangat mengkhawatirkan Seung yoo. Ia merasakan sesuatu di dadanya. Yeo ri sangat mengkhawatirkannya dan berusaha mencarikan obat untuknya.

Kali ini mereka berencana menjebak Seung yoo dengan menggunakan Se ryeong. Awalnya Sin myyeon tidak setuju tetapi ia tak punya cara lain. Kali ini ia harus melakukannya karena terdesak. Tanpa sengaja Yeo ri mendengar percakapan mereka dan memberitahukannya pada Se ryeong.

Se ryeong panik dan nekat mengambil kuda dan memacunya keluar dari tempat itu. Ja Beon dan beberapa pengawal berusaha mencegahnya tetapi sia-sia.

Sin Myeon mendengar kabar ini dan mereka mencurigai Yeo ri. Aku hanya berusaha mencari obat untuk putri karena ia sakit, setelah kembali kulihat kamar ini sudah kosong, jawabnya. Ia menunjuk beberapa obat disana. Sin Myeon melepas Yeo ri meski ia tau Yeo ri berbohong. Hukumanmu akan ditentukan nanti setelah Putri Se ryeong berhasil dibawa kembali, kata Sin Myeon.

Se ryeong memacu kudanya ke hutan, ia tidak tahu harus kmana. Tiba-tiba dua orang menghadangnya.
Siapa kau? Tanya salah satu diantara mereka.
Apakah kalian dari tentara pemberontak? Tanya Se ryeong. Ijinkan aku bertemu Tuan Kim Seung yoo. Salah satu diantara mereka merasa pernah melihat Se ryeong di rumah gubernur. Ia adalah pelayan di kediaman Gubernur, katanya. Sialnya mereka malah mengira Se ryeong adalah mata-mata dan melapor pada Jendral Shi Ae .

Mereka mengirim pelayan wanita sebagai mata-mata, kata salah satu diantara mereka. Jendral Shi ae langsung mmerintahkan mereka untuk membunuh Se ryeong.

Seung yoo diberitahu tentang seorang mata-mata, pelayan wanita yang dikirim dengan mengendarai seekor kuda. Mata-mata? Pelayan Sin Myeon? Mengendarai kuda? Tanya Seung yoo. Ia langsung berlari dan memcu kudanya kencang.

Se ryeong diseret ke suatu tempat, matanya ditutup. Gadis itu memohon agar bisa bertemu Seung yoo tetapi mereka tidak memperdulikan pemintaannya.



Aku mohon padamu ijinkan aku bertemu dengan Tuan Kim Seug yoo, pintanya. Salah seorang mengangkat pedangnya dan bersiap memenngal kepala Se ryeong. Seung yoo muncul tepat waktu. Mereka terkejut dan Seung yoo meminta mereka pergi.


Se ryeong yg masih tertutup matanya tidak melihat Seung yoo didepannya. Ia hanya mengucapkan banyak terimakasih dan pria itu membelai wajah Se ryeong. Saat penutup matanya terbuka ia melihat Seung yoo ada didepannya………




To be Continue........

Tidak ada komentar:

Posting Komentar