The Princess's Man Eps. 23
Se ryeong membalikkan badannya.
Apakah kau bersedia menjadi istriku? Tanya
Seung yoo
Apakah kau bersedia menjadi suamiku? Tanya Se
ryeong
Seung yoo menyelipkan sepasang cincin giok di
jari manis Se ryeong.
Sekarang kita adalah suami-istri. Tak peduli
sejauh apa kita berpisah kita harus saling berpegangan satu sama lain seperti
bayangan, kata Seung yoo ( jadi inget first lesson-nya pada Se ryeong di
episode 1 )
Se ryeong melepaskan salah satu cincinnya dan
menyelipkan di jari manis Seung yoo. Mereka berpelukan, berciuman dan
menghabiskan malam pertama sebagai suami istri.
Paginya saat terbangun Se ryeong tidak
menemukan Seung yoo disisinya. Ternyata Seung yoo tengah menyiapkan kuda.
Meleka saling bertatapan dengan penuh kebahagiaan dan di hari yang cerah itu
mereka berkuda bersama.
Seung yoo mengantar Se ryeong ke rumah
lamanya. Mereka berpisah dengan berat hati. Hari itu Seung yoo dan pengikutnya
akan berangkat ke suatu tempat untuk merencanakan pemberontakan berikutnya. Se
ryeong memasuki rumahnya dan disambut Yeo ri, pelayan setianya.
Se ryeong membelai kepala adiknya yang
terbaring tak berdaya.
Kakak…panggilnya
Kau harus cepat sembuh, kata Se ryeong.
Soong, a.k.a Putra Mahkota sangat menyayangi
dan mengkhawatirkan kakaknya.
Mengapa kau berada disini? Apakah kau berpisah
dengan Kim Seung yoo?tanyanya sedih
Se ryeong menggeleng. Tidak, jawabnya. Kam
tidak berpisah. Soong menggenggam tangan kakaknya dengan bahagia.
Sin Myeon mendengar berita kembalinya Se
ryeong dan ia langsung menuju kediaman lama keluarga Lee ( P Soo yang ). Ia
melihat Seryeong tengah membuatkan bubur untuk adiknya.
Penghianat Kim Seung yoo.dimana ia
bersembunyi? Tanyanya pada Se ryeong. Gadis itu tidak beranjak.
Orang itu adalah suamiku, jawab Se ryeong.
Kumohon berbicaralah yang sopan tentangnya.
Ia sudah pergi dan meskipun aku mendengar
berita tentangnya, itu tidak akan menolongmu.
Sin Myeon mlelihat sebuah cicncin melingkar di
jari Se ryeong. Ia menarik tangan gadis itu.
Hanya karena cincin tak berguna ini kau bilang
telah membuat janji pernikahan, kata Sin Myeon berang. Orang yang seharusnya
menjadi suamimu adalah aku dan bukan orang itu.
Aku bisa saja melepaskan cincin ini, kata Se
ryeong sengit. Tapi kau tak bisa menghentikan hatiku.
Apa yang telah terjadi? Tanya Sin Myeon. Apa
yang telah kalian berdua lakukan?
Apa yang telah terjadi diantara kami, kau
tidak perlu mengetahuinya. Jawab Se ryeong. Dan ini smakin membuat Sin Myeon
berang.
Aku tidak berharap mendapatkan hati Yang
Mulia, kata Sin Myeon dengan suara bergetar. Tetapi tubuhmu adalah milikku.
Jangan sakiti Kakakku, sebuah suara
mengagetkan mereka. Ternyata Putra Mahkota telah berdiri didekat mereka. Ia
berdiri dengan kepayahan dibantu para pelayannya. Wajahnya begitu pucat. Sin
Myeon melepaskan Se ryeong dan meninggalkan mereka.
Mengapa kau keluar? Tanya Se ryeong pada
adiknya.
Meskipun adikmu ini dalam kondisi sakit parah,
aku ingin berguna. Kata Putra Mahkota. Se ryeong menatap adiknya dengan sedih.
Jika officer Sin bersikap tidak sopan padamu, Kakak harus memberitahukanku.
Raja bersikeras ingin menangkap Seung yoo.
Ratu memohon untuk mempertimbangkannya kembali. Anak itu ( Se ryeong) pasti
akan bunuh diri jika sesuatu terjadi pada Kim Seung yoo. Ia juga meminta raja
mempertimbangkannya untuk kebaikan Putra Mahkota yang terlihat semakin membaik
setelah bertemu kakaknya.
Jangan lagi menghabiskan waktumu untuk
mengkhawatirkan Kim seung yoo, Yang Mulia. Kata Ratu, kumohon perhatikan Putra
Mahkota.
Raja tetap pada pendiriannya, masa depan Putra
Mahkota akan menjadi lebih baik dengan membunuh Kim Seung yoo, katanya.
Ratu memohon sambil menangis tetapi sia-sia.
Seok Ju beserta Cho hui dkk bersiap
meninggalkan ibukota.Mereka akan mendampingi Seung yoo ke Hamgildo, tempat
dimana kekuasaan Soo yang tidak menjangkau. ( Hamgildo sekarang adalah Korea
Utara ). Mereka membawa banyak sekali barang seperti sepatu, pakaian dan make
up. Buang semua barang yang tidak penting, perintah Seok ju. Para gadis itu
memprotes. No geol semakin dekat dengan So Eng. Seung yoo berpamitan pada kakak
iparnya. Sebelum pergi ia menemui Putri Kyeong hye dan menemukan wanita itu
tengah berada di makam suaminya. Seung yo memintanya pergi bersamanya, ini
lebih baik daripada menjadi budak disini, kata Seung yoo. Putri menolak, ia
ingin menemani suaminya di tempat itu.
Raja dan Ratu mengunjungi Putra Mahkota dan
mereka bertemu Se ryeong. Ayah dan anak itu kembali bersitegang dan Se ryeong
berkata pada ayahnya ia menginginkan ayahnya yang dulu, ayah yang sangat
dicintainya.
Putra Mahkota dalam kondisi sekarat, ia
menunjuk-nunjuk ke satu tempat dan berkata ia melihat mendiang Raja Munjong dan
Dan jong. Mereka tersenyum dan mengajakku pergi, kata Putra Mahkota terbata.
Dan Putra Mahkota menutup mata untuk selamanya, ia meninggal dunia. Raja dan
ratu menangis, Raja memanggil-manggil putranya dengan sedih.
Istana berkabung, Raja terlihat sangat
terpukul atas kematian putranya. Se ryeong datang untuk memberi penghormatan
terakhir. Raja marah melihat kehadirannya.
Apakah kau tidak merasa malu? Tanyanya.
Ia datang untuk berdoa, bela adiknya.
Raja mengatakan bahwa Se ryeong lah penyebab
kematian Putra Mahkota. Ia memanggil Sekretaris kerajaan dan memintanya
menghapus nama Se ryeong dari daftar keluarga istana. Aku hanya memiliki satu
Putri, dan mulai sekarang aku tak mau melihatnya lagi. Jawab Raja ketika Ratu
mengajukan keberatannya. Ratu begitu terpukul dengan keputusan Raja.
Beberapa bulan kemudian.
Putri Kyeong hye melahirkan seorang bayi
laki-laki. Jeong Mi sul, nama yang diberikan mendiang suaminya untuk putranya.
Putri memandanginya dengan bahagia bercampur kesedihan mengingat suaminya. Kau
akan tumbuh menjadi anak yang pemberani dan luar biasa, katanya. Se ryeong
mendengar kabar kelahiran bayi Putri dengan bahagia. Se ryeong kembali ke
kediaman Sin Myeon sebagai pelayan.
Pergerakan Seung yoo cs mengalami kemajuan
pesat di Hamgildo. Mereka berhasil melumpuhkan musuh dan mengambil alih
pertahanan mereka. Pasukannya semakin kuat dan solid. Pendukungnya di kalangan
militer juga semakin banyak. Salah satu diantaranya adalah Jendral Lee Shi Ae.
Hamgildo bebas dari kekuasaan Soo yang dan
mereka berencana melakukan invasi ke utara, satu wilayah yang belum mereka
kuasai adalah Hamyeong gun. Mereka berencana merebut tempat itu.
Sementara itu Cho hui dan para gadisnya
membantu para tentara di dapur militer. Mereka bertugas memasak bagi
tentara-tentara itu. Kehidupan mereka semakin membaik di tempat itu.
Malam itu Seung yoo mengenang Se ryeong yang
telah ditinggalkannya selama berbulan-bulan. Demikian pula sebaliknya. Mereka
saling menatap cincin pernikahan mereka.
Raja mendengar jatuhnya beberapa wilayah di
Hamgildo ke tangan pemberontak. Raja bertanya siapa pemimpin mereka. Mereka
adalah Wakil Jendral Lee Shi ae dan…Kim Seung yoo.
Mendengar nama Seung yoo, ia menjadi begitu
murka dan menyalahkan Sin Myeon karena ketidakmampuannya menangkap Seung yoo.
Sin Myeon meminta maaf dan Raja memberinya kesempatan terakhir bagi Sin Myeon
menumpas pemberontakan di Provinsi Hamgildo dan membawa kepala Kim Seung yoo.
Raja sudah tidak lagi mempercayai sin Myeon
sepenuhnya. Ia bisa membaca Sin Myeon masih terombang-ambing diantara tugas dan
sahabatnya. Ia menyuruh kaki tangannya ( Sekretaris istana ) untuk mengikuti
Sin Myeon ke Hamgildo. Ia memerintahkan, apapun yang terjadi ia menginginkan
kepala Seung yoo meski itu harus mengorbankan Sin Myeon.
Tuan Sin (ayah Sin Myeon ) sangat khawatir
melihat putranya yang telah kehilangan kepercayaan dari raja. Ia berpesan pada
putranya apapun yang terjadi Sin Myeon harus bisa membunuh Seung yoo jika ingin
hidupnya lebih baik. Se ryeong mendengar percakapan mereka.
Tuan Sin bertanya apa yang akan ia lakukan
pada Se ryeong? Ia adalah pelayanku jadi aku bebas melakukan apapun sesuai
kemauanku, jawab Sin Myeon.
Se ryeong melaksanakan tugas hariannya
mengatur tempat tidur untuk Sin Myeon. Ini adalah tugas Se ryeong selama
menjadi pelayan Sin Myeon. Sin Myeon masuk
Kau ingin pergi ke Hamgildo? Tanyanya. Mengapa
kau diam? Jika kau pergi kesana kau bisa selalu bersama kekasihmu itu. Orang
yang selalu kau pikirkan siang dan malam.
Se ryeong menjawab, baginya tak masalah meski
Seung yoo tak berada disisinya dan meski mereka tidak bersama. Sin Myeon marah
dan mengancam akan memenggal kepala Seung yoo di depan matanya.
Suamiku tidak akan mudah ditangkap, katanya
dengan marah.
Raja kembali membenamkan dirinya dengan
minuman. Sejak kematian putranya ia menjadi lebih sensittif dan mudah marah. Ia
bahkan tidak peduli saat mendengar putrinya akan dibawa ke medan perang. Ratu
sangat marah. Jika sesuatu terjadi padanya, aku tidak akan memaafkanmu, Yang
mulia, katanya.
Ratu datang menemui Putri Kyeong hye. Ia
bahkan menimang-nimang bayinya dan meminta Putri kembali ke istana, demi
putranya. Putri menolak, tetapi ratu memohon padanya sebagi seorang ibu ia tidak
bisa memikirkan dirinya sendiri. Ia meminta Putri tinggal di Kuil. Ratu juga
memberitahukan rencana kepergian Se ryeong ke Hamgildo dan ia sangat tertekan.
Putri Kyeong hye mengunjungi Se ryeong dan
bertemu Sin Myeon. Sin Myeon melihat bayi dalam gendongan putri. Ia Putra Jeong
Jong bukan? Siapa namanya? Putri menolak memberitahukan nama putranya.
Putri mengkhawatirkan Se ryeong. Ia
memberitahu usaha Ratu untuk membebaskan dirinya, aku akan tinggal di Kuil
Seung Bup demi putraku. Se ryeong senang sekali mendengarnya. Ia bertanya
apakah di Hamgildo Se ryeong akan bertemu Seung yo? Se ryeong menjawab meski
mereka jauh ia selalu dapat merasakan segalanya tentang Seung yoo. Putri
berkata ia juga merasakan hal yang sama untuk Jeong Jong.
Seung yoo tengah melatih pasukannya. Sin Myeon
dan rombongannya berangkat menuju Hamyeong gun, Se ryeong terlihat diantara
para pelayan. Kelompok pemberontak mendengar kabar kedatangan officer baru di
Hamyeong gun, ia bernama Sin Myeon.
No geol tengah mengawasi di hutan, tiba-tiba
ia melihat beberapa orang melakukan gerakan mencurigakan. Ia memberi tanda pada
Seung yoo dan Seung yoo bersama Seok ju muncul dn menyerang mereka serta
mengirim mayat mata-mata itu ke kantor Sin Myeon. Sin Myeon berang.
Ternyata di masa lalu Seok Ju pernah berhutang
budi pada ayah seung yoo, Jendral Kim Jeong seo. Kami terlahir sebagai budak
dan berkat ayahmu kami dapat hidup secara normal dan bebas. Bagi ayahku, ayahmu
lebih mulia daripada seorang Raja.
Kini aku kembali pada putranya, kata Seok ju.
Se ryeong sangat mengkhawatirkan Seung yoo. Ia
merasakan sesuatu di dadanya. Yeo ri sangat mengkhawatirkannya dan berusaha
mencarikan obat untuknya.
Kali ini mereka berencana menjebak Seung yoo
dengan menggunakan Se ryeong. Awalnya Sin myyeon tidak setuju tetapi ia tak
punya cara lain. Kali ini ia harus melakukannya karena terdesak. Tanpa sengaja
Yeo ri mendengar percakapan mereka dan memberitahukannya pada Se ryeong.
Se ryeong panik dan nekat mengambil kuda dan
memacunya keluar dari tempat itu. Ja Beon dan beberapa pengawal berusaha
mencegahnya tetapi sia-sia.
Sin Myeon mendengar kabar ini dan mereka
mencurigai Yeo ri. Aku hanya berusaha mencari obat untuk putri karena ia sakit,
setelah kembali kulihat kamar ini sudah kosong, jawabnya. Ia menunjuk beberapa
obat disana. Sin Myeon melepas Yeo ri meski ia tau Yeo ri berbohong. Hukumanmu
akan ditentukan nanti setelah Putri Se ryeong berhasil dibawa kembali, kata Sin
Myeon.
Se ryeong memacu kudanya ke hutan, ia tidak
tahu harus kmana. Tiba-tiba dua orang menghadangnya.
Siapa kau? Tanya salah satu diantara mereka.
Apakah kalian dari tentara pemberontak? Tanya
Se ryeong. Ijinkan aku bertemu Tuan Kim Seung yoo. Salah satu diantara mereka
merasa pernah melihat Se ryeong di rumah gubernur. Ia adalah pelayan di
kediaman Gubernur, katanya. Sialnya mereka malah mengira Se ryeong adalah
mata-mata dan melapor pada Jendral Shi Ae .
Mereka mengirim pelayan wanita sebagai
mata-mata, kata salah satu diantara mereka. Jendral Shi ae langsung
mmerintahkan mereka untuk membunuh Se ryeong.
Seung yoo diberitahu tentang seorang
mata-mata, pelayan wanita yang dikirim dengan mengendarai seekor kuda.
Mata-mata? Pelayan Sin Myeon? Mengendarai kuda? Tanya Seung yoo. Ia langsung
berlari dan memcu kudanya kencang.
Se ryeong diseret ke suatu tempat, matanya
ditutup. Gadis itu memohon agar bisa bertemu Seung yoo tetapi mereka tidak
memperdulikan pemintaannya.
Aku mohon padamu ijinkan aku bertemu dengan
Tuan Kim Seug yoo, pintanya. Salah seorang mengangkat pedangnya dan bersiap
memenngal kepala Se ryeong. Seung yoo muncul tepat waktu. Mereka terkejut dan
Seung yoo meminta mereka pergi.
Se ryeong yg masih tertutup matanya tidak
melihat Seung yoo didepannya. Ia hanya mengucapkan banyak terimakasih dan pria
itu membelai wajah Se ryeong. Saat penutup matanya terbuka ia melihat Seung yoo
ada didepannya………
To be Continue........
Tidak ada komentar:
Posting Komentar