THE PRINCESS'S MAN EPS 17
Seung yoo menepis tangan Se ryeong. Jika kau
tertangkap apa yang akan kau lakukan? Tanya Se ryeong.
“Mengapa kau datang?” Seung yoo balik bertanya
masih dengan nada dingin
“Ada sesuatu yang ingin kukatakan padamu,”
jawab Se ryeong
“Pergilah!” Seung yoo tidak memperdulikan
keinginan Se ryeong.
“Meskipun aku hidup atau mati, apakah kau
sudah tak peduli lagi?” Tanya Se ryeong sedih.
Seung yoo tidak menjawab, ia hanya sejenak
menatap Se ryeong lalu memalingkan wajahnya dan pergi meninggalkan gadis itu.
Se ryeong terus mengikutinya.
Seok ju dibawa ke kantor polisi. Seung yoo
hendak menyusul tiba-tiba Wang No geol muncul. Disini kau rupanya? Katanya
terrengah. Ia melihat Se ryeong. Gadis yang terkena panah? Kau masih hidup?
Tanyanya pada Se ryeong. Kakak sangat khawatir padamu, katanya lagi.
Sekilas wajah Se ryeong berseri tetapi Seung
yoo tidak peduli dan meninggalkan mereka. No geol membaa Se ryeong ke tempat
Cho Hui .Aku harus menemani Kakak, sementara tetaplah disana, pesan No geol
pada Se ryeong.
No Eng melihat Se ryeong dengan cemburu. Siapa
dia? tanyanya. Yang lain menjawab: Tamu pengawalmu ( Seung yoo ). No Eng memandang Se ryeong dengan wajah cemberut.
Seok ju diinterograsi di kantor polisi oleh
Sin Myeon. Sin Myeon bertanya benarkah Seok ju berada di kapal menuju Pulau
Kanghwa yang tenggelam itu? Seok ju menyombongkan diri pada Sin Myeon, tentang
siapa dirinya danbagaimana ia dapat selamat dari kapal itu.
Lalu…katakan apa salahku? Tanya Seok ju
seenaknya.
Kapal itu membawa tawanan yang sangat
berbahaya, hardik Sin Myeon. Jangan bercanda!
Bagiku mereka seperti kawanan penjahat yang
diseret kesana tanpa alasan, jawab Seok ju seenaknya.
Di luar, Seung yoo dan No geol tengah
mengawasi keadaan dan berfikir bagaimana untuk menyelamatkan Seok ju.
Sin Myeon bertanya pada Seok ju. Di kapal itu
apakah putra Kim jeong seo ada disana? Kau mengingatnya?
Seok ju berlagak tidak tahu apa-apa. Selain
diriku, semua orang mati.
Benarkah? Tanya Sin Myeon
Aku tak punya alasan untuk berbohong, jawab
Seok ju
Sin Myeon tidak begitu saja percaya namun ia
melepaskan Seok ju. Seok ju mendatangi Chil goo dan menghajarnya habis-habisan.
Setelah itu Chil goo juga mendapat teguran keras dari Sin Myeon, jangan
menggunakan orang lain untuk dendam pribadimu!
Mereka kembali ke “kediaman Cho Hui” dan Se ryeong masih ada disana. No Eng
langsung menyambut Seung yoo dengan manja. Se ryeong cemburu melihatnya. Seung
yoo melepaskan diri dari No Eng dan menyeret Se ryeong keluar. No Eng
memanggil-manggil namanya..Orabuni…orabuni…!!
No geol menahannya. Siapa sebenarnya gadis
itu? Tanya No Eng.
Dia itu Putri, jawab No geol. Dia akan segera
menjadi Yang Mulia Putri, sebuah kedudukan yang kau sendiri bahkan tak berani
untuk membayangkannya.
Seung yoo menyuruh Se ryeong pergi
Apakah kau benar-benar tak ingin bertemu
keluargamu? Tanya Se ryeong. Ah Kang dan kakak iparmu masih hidup. Seung yoo
masih belum percaya.
Kumohon pergilah dan pastikan sendiri Guru.
Akhirnya Seung yoo menyerah dan bersama se
ryeong kembali mereka berkuda bersama. Se ryeong menahan rasa sakit di
punggungnya .Seung yoo bisa merasakannya dan tangannya hendak meraih punnggung
gadis itu namun ia mengurungkan niatnya.
Di dalam istana, raja dan para pendukungnya
tengah membicarakan kasus percobaan pembunuhan Sekretaris Sin. Sekretaris Sin
mengaku ia tak bisa melihat wajah si pelaku karena ia menggunakan penutup
wajah.
Utusan dari Dinasti Ming akan datang ke
Joseon, mereka khawatir para sarjana akan melakukan pergerakan ketika utusan
Ming berada di Joseon. Akan rumit keadaanya jika utusan Ming mengetahui bahwa
raja mengambil kekuasaan dari keponakannya. Para sarjana itu pasti akan
memberikan banyak kesulitan pada mereka.
Keluarga Se ryeong akhirnya memasuki istana
sebagai ratu, pangeran dan putri. Tentu saja tanpa Se ryeong. Ratu meminta maaf
kepada suaminya karena tidak mengawasi putrinya dengan baik. Raja meminta Sin
Myeon mencari keberadaan Se ryeong.
Se ryeong dan Seung yoo sampai di suatu
tempat. Sebelumnya ia membeli sepasang sepatu cantik. Seung yoo hendak memasuki
rumah, tiba-tiba seorang wanita bersama seorang gadis muncul. Wanita itu, kakak
ipar Seung yoo sampai menjatuhkan barangnya melihat sosok yang berdiri di
depannya. Ia nyaris tidak percaya. Seung yoo menoleh dan melihat mereka berdua.
Paman…! Panggil Ah Kang. Gadis itu menghambur
pada pamannya dan menangis. Se ryeong memandangi mereka dengan terharu. Wajah
Seung yoo nampak lebih ceria setelah bertemu keluarganya.
Ah Kang hampir mati di penjara, tetapi Nona
menolong kami dan membawakan dokter untuknya. Kata ipar Seung yoo. Seung yoo
mengajak ipar dan keponakannya untuk pergi dari sana. Mungkin lingkungannya
tidak bagus tetapi lebih baik daripada berada di tempat ini, kata Seung yoo. Ah
Kang datang membawa sepatu dari Se ryeong dengan wajah ceria. Kakak bilang kita
harus melupakan kenangan yang menyedihkan dan hidup bahagia selamanya di tempat
yang sangat jauh.
Se ryeong sudah pergi. Seung yoo menyusulnya.
Kali ini sikapnya sedikit lebih lunak. Terimakasih, katanya tulus. Namun di
kemudian hari aku berharap kita tidak pernah bertemu lagi. Seung yoo melepaskan
tangan Se ryeong. Gadis itu memberi hormat lalu meninggalkan seung yoo dengan
sedih.
Seung yoo kembali pada keluarganya. Kau dan
Nona itu saling mencintai bukan? Tanya kakak iparnya. Aku harap kalian bisa
saling memiliki.
Tidak, kata Seung yoo. Kami tidak akan bertemu
lagi. Iparnya melihat Seung yoo dengan sedih.
Sin Myeon mencari Se ryeong di kediaman Putri
Kyeong hye namun tidak menemukannya. Sementara se ryeong berjalan
mengendap-endap di luar pagar. Ia melihat Sin Myeon dan bersembunyi. Putri
melihatnya. Ia terlihat sangat marah pada Se ryeong
Kau benar-benar tidak punya malu, katanya.
Aku tahu kau tak akan menerimaku, namun aku
tak punya tempat lain untuk pergi. Jawab Se ryeong.
Bukankah sekarang tempatmu di istana?
Akhirnya Putri Kyeong hye tersentuh dengan
ucapan Se ryeong. Gadis itu mengatakan meskipun ia kelak menjadi putri namun
baginya hanya ada satu putri di negeri ini. Satu-satunya putri di negeri ini
hanyalah kau, Putri Kyeong hye, katanya ulus. Putri menangis mendengarnya.
Seung yoo membawa keluarganya ke kediaman Cho
hui. Awalnya Cho hui menolak namun semua berusaha membujuknya untuk menerima
Seung yoo dan keluarganya di rumah itu. Ipar seung yoo berjanji akan bekerja
dengan baik di tempat itu. Akhirnya Cho hui menyerah. Seok ju tersenyum senang
.
Seung yoo minta maaf pada kakaknya, ia
berjanji akan mencarikan tempat yang lebih baik. Iparnya malah menanyakan
tentang Se ryeong. Tidak ada lagi alasan untuk bertemu dengannya, dan dia
bukanlah seseorang yang seharusnya kakak temui. Jawab Seung yoo.
Se ryeong kembali ke istana. Raja dan Ratu
sangat bahagia. Mereka kembali membicarakan rencana pernikahannya dengan Sin
Myeon yang tertunda. Tiba-tiba Se ryeong mengatakan sesuatu yang sangat
mengejutkan. Selama hidupku, aku tidak akan menikahi siapapun, katanya. Ratu
terkejut, Sin Myeon juga tetapi Raja tidak menanggapinya dengan serius. Se
ryeong memastikan bahwa ia bersungguh-sungguh. Menjadi seorang putri, itu sudah
cukup bagiku.
Se ryeong undur diri dari hadapan ayah dan
ibunya. Sin Myeon menyusulnya. Kepada Se ryong ia berkata dibandingkan
kedudukannya menjadi menantu kerajaan hati Se ryeong lebih penting baginya.
Tetapi Se ryeong tetap kukuh dengan pendiriannya, Officer Sin tahu hatiku tidak
pernah berubah sejak dulu, katanya.
Sin Myeon: “Aku yang hidup, bagaimana aku bisa
dikalahkan oleh seseoran yang sudah meninggal.”
Se ryeong:” Jauh di lubuk hatiku ia selalu
hidup. Sin Myeon tak bisa berkata apa-apa lagi.”
Hari itu se ryeong memasuki keputrian, tempat
dimana dahulu Putri Kyeong hye tinggal. Ia merasa tak nyaman memasuki tempat
itu dan melihat benda-benda mewah dan mahal yang dahulu pernah dimiliki
sepupunya. Satu persatu kenangan di tempat itu bersama Putri Kyeong hye muncul.
Meskipun ia berpakaian seperti putri, mengenakan pakaian putri dan didandani
cantik selayaknya seorang putri, namun Se ryeong sma sekali tidak bahagia.
Matanya menatap kosong dan dipenuhi rasa sedih.
Seok ju berkata pada Seung yoo saat di kantor
polisi, kepala Polisi itu menanyakan tentang dirinya. Benarkah kau putra Kim
Jeong seo? Tanyanya pada Seung yoo.
Lalu kenapa kau tidak melaporkanku? Seung yoo
balas bertanya.
Lihat..lihat nada bicaramu…Seok ju mengeluh.
Kemudian ia malah mengganti topik pembicaraan dengan Se ryeong. Gadis itu telah
mengambil resiko besar untuk menyelamatkan dirimu. Seok ju meminta Seung yoo
mendatangi, menghibur bahkan memeluk Se ryeong. Seung yoo ragu sejenak
mengingat betapa Se ryeong yang hampir terbunuh karena melindunginya. Namun
sesaat berikutnya ia teringat P Sooyang dan kemarahannya semakin membara.
Malam itu ia kembali berkeliaran di jalan.
Sasaran berikutnya adalah dua orang yang dahulu membunuh ayahnya. Kedua orang
itu baru saja mendapatkan hadiah dan pakaian indah. Di tengah jalan seung yoo
menghadang mereka dan menghabisi satu persatu. Seperti biasa sebelum membunuh
sasarannya ia menunjukkan wajah aslinya. Kim Seung yoo??? Mereka terkejut
melihat wajah seung yoo namun detik berikutnya pedang Seung yoo yang berbicara.
Tiba-tiba gurunya datang. Ia berkata akan
sulit bagi Seung yoo jika hanya mengandalkan pedangnya saja untuk bisa meraih P
Sooyang. Akhirnya ia mengajak seung yoo bergabung dengannya dan beberapa orang
yang berniat memberontak terhadap P Sooyang.
Seung yoo menolak tawaran Guru Lee Gae. Ia
merasa sudah tidak bisa lagi mempercayai orang lain karena dirinya telah
dihianati oleh sahabatnya sendiri. Meskipun jika Jong berada di pihakku apakah
kau tak bisa percaya padaku? Tanya Guru. Seung yoo nampak ragu namun hanya
menjawab: Guru jangan meremehkan Sooyang. Lalu ia pun pergi.
Sin Myeon sedag berpatroli dengan bawahannya,
Ja Beom. Mereka tengah mempersiapkan prosedur keamanan untuk menyambut
kedatangan utusan dari Ming. Tiba-tiba anak buahnya melaporkan tentang adanya
dua mayat yang digantung. Sin Myeon
terkejut dan melihat sendiri kedua mayat pengawal P Sooyang yang digantung di
pohon. Pesan bertuliskan Dae Ho juga
tergantung di tubuh mayat itu.
Kakak ipar Seung yoo membawakan makanan untuk
adiknya itu. Tadi malam aku melihatmu di ruang tamu. Mungkinkah kau adalah Dae
Ho? Tanyanya cemas. Seung yoo tidak menyangka kakak iparnya mengetahui itu. Hal
ini tidak seharusnya mengganggumu, katanya.
Kakak iparnya berusaha menasehati, ia
menggunakan nama ayahnya untuk melakukan pembunuhan. Jika ayah masih hidup
apakah ia akan melakukan hal yang sama? dan akhirnya ia berpesan agar Seung yoo
berhati-hati.
Se ryeong memasuki ruang belajar, terkenang
saat-saat ia bertemu dengan Seung yoo di tempat itu. Tiba-tiba Guru Lee Gae
datang. Ia akan menjadi guru bagi Se ryeong. Ia memperkenalkan dirinya.
Hari ini kita akan mempelajari tentang Bakti
Seorang Anak, kata guru Lee Gae. Se ryeong teringat buku itu juga pernah
dipelajarinya bersama Seung yoo.
Pertama kali aku belajar tentang buku itu, bersama
dengan seorang guru muda dengan lipstik di lehernya. Kata Se ryeong mengenang
awal pertemuannya dengan Seung yoo.
Aku mengenal seseorang yang seperti itu, jawab
guru Lee Gae. Di hari yang sama ia juga menegur Seung yoo tentang bekas lipstik
di pipinya.
Se ryeong bertanya seperti apakah seung yoo di
mata Guru lee Gae. Guru berkata meskipun ia bertingkah seperti seorang playboy
tetapi seung yoo adalah sosok yang luar biasa. Se ryeong menangis mendengar
kata-kata Guru Lee Gae.
Raja sangat murka mendengar kabar kemunculan
Dae Ho. Apa saja kerja biro kepolisian? Tanyanya berang. Ia memerintahkan untuk
membabat habis mereka sampai ke akar-akarnya.
Mantan raja, Danjong, yang kini diturunkan
pangkatnya menjadi Pangeran mendengar kabar itu dari Jeong Jong dan Putri
Kyeong hye. Dari kakaknya juga Danjong mengetahui bahwa Dae Ho adalalah Kim
Seung yoo. Mereka juga memberitahukan tentang rencana menurunkan P Sooyang dari
tahta dan mengembalikan kekuasaan terdahulu. Tiba-tiba Raja datang.
Raja melihat mereka berdua. Ia menyampaikan
kabar kedatangan utusan dari Ming dan meminta Danjong menghadiri perjamuan.
Di dalam kamarnya, Seung yoo tengah berada
dalam kebimbangan. Kata-kata Guru Lee Gae dan iparnya terngiang silih berganti
Beberapa pejabat yang menginginkan turunnya P
Sooyang tengah mengadakan rapat membahas tentang kedatangan utusan dari Ming.
Mereka berencana menjadikan hari itu sebagai saat bagi mereka untuk melakukan
usaha menurunkan P Sooyang dari tahta dan mengembalikan kekuasaan raja
terdahulu. Guru Lee Gae dan Jeong Jong ada diantara mereka. Tiba-tiba seseorang
memasuki ruangan. Semua memandang kepadanya.
Siapa dia? tanya pemimpin mereka.
Dia adalah putra Kim Jeong seo, Kim Seung yoo,
Guru Lee memperkenalkan Seung yoo. Semua terkejut melihat putra Kim Jeong seo
ternyata masih hidup. Seung yoo menyampaikan keinginannya untuk bergabung
dengan mereka melawan P Sooyang.
Sin Myeon mengetahui Jeong Jong terlibat dalam
kelompok yang anti P Sooyang. Ia menemui gurunya dan berusaha mengingatkan
gurunya. Ia tahu gurunya sering mengunjungi Jeong Jong. Sebagai murid ia
meminta gurunya berhati-hati karena pertemuannya dengan Jeong Jong dapat
menimbulkan kesalahpahaman.
Jeong Jong dan P Keum Seong berusaha
menggulingkan Yang Mulia dan berencana mengembalikan tahta pada raja terdahulu,
kata Sin Myeon.
Yang Mulia? Tanya Guru lee sinis, Kau
memanggilnya yang Mulia? Kedengarannya indah sekali. Ia menyindir Sin Myeon.
Se ryeong meminta ijin pada ibunya untuk
tinggal sementara di kediaman putri Kyeong hye. Awalnya Ratu menolak namun
akhirnya mengijinkan. Disana Se ryeong melihat beberapa pejabat keluar dari
kediaman Putri.
Putri sangat senang melihat Seung yoo. Ia
masih tak percaya melihat Seung yoo berdiri di hadapannya dalam keadaan hidup
setelah kabar kematiannya.
Jika kau terus-menerus melihatnya seperti itu
aku bisa cemburu, kata jeong Jong menggoda istrinya. Ia juga mengatakan hal-hal
konyol yang membuat Putri cemburu. Seung yoo tersenyum melihat pasangan itu.
Senyum untuk pertama kalinya setelah kematian ayahnya. Jeong Jong, Guru Lee dan
Putri senang melihatnya. Senang rasanya melihatmu tersenyum lagi, kata Putri.
Pemberontakan sudah dekat. Bagaimana
perasaanmu? Tanya Guru Lee pada Seung yoo.
Aku sudah datang sejauh ini semata hanya untuk
membunuh Sooyang, jawab Seung yoo. Meskipun harus kubayar dengan nyawaku, aku
tidak akan menyesalinya.
Se ryeong ada di dekat mereka, ia mendengar
semua perkataan mereka. Tubuhnya bergetar. Semua melihat pada Se ryeong yang
berdiri terpaku di depan gerbang. Tiba-tiba Yeo ri berlari memberi tahu
kedatangan Sin Myeon. Seung yoo melihat cemas ke arah Seung yoo. Sementara itu
Sin Myeon melangkah semakin dekat ke arah mereka...
Bersambung.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar