THE PRINCESS'S MAN EPS. 14
Jeong jong seperti melihat Seung
yoo, ia tersenyum sendiri. Tidak mungkin itu dia, katanya pada diri sendiri.
Se ryeong berusaha memberontak tapi
sia-sia. Seung yoo membungkamnya dan memasukkan tubuhnya ke dalam karung. Ia
membawa tubuh Se ryeong dan bertemu dengan salah seorang pegawai di kediaman P
Sooyang. Seung yoo langsung membuat pegawai itu tak berkutik.
Acara siap dimulai, mempelai pria
tiba di tempat upacara dan memberi hormat paca calon ayah mertua. Tiba waktunya
bagi mempelai wanita, tetapi Se ryeong tak kunjung keluar.
Lady Sooyang menjemput putrinya
namun ia hanya menemui kamar Se ryeong yang kosong dan berantakan. Ia melapor
pada suaminya. Awalnya P Sooyang mengira Se ryeong kabur namun Yeo ri
menunjukkan sepatu Se ryeong masih ada. Pegawai yang sempat bertemu dengan
Seung yoo datang melapor bahwa ia melihat seorang pria membawa sesuatu
yang mencurigakan di punggungnya. Sin Myeon langsung menyimpulkan. ’Ini penculikan.’
Katanya.
Lady Sooyang lemas jatuh tak
berdaya.
Sin Myeon segera mengerahkan anak
buahnya dan memerintahkan mereka memblokade semua akses keluar dari kota. Pengawal
Keum Seong dan P Sooyang juga beraksi. Para tamu bertanya-tanya apakah gerangan
yang telah terjadi? Dengan tenang P Sooyang meminta maaf, ia membatalkan acara
hari ini dan mengatakan bahwa putrinya sedang sakit. Ia meminta maaf dengan
sopan kepada para hadirin ( termasuk menyindir P Keum Seong dan Jeong jong,
secara tidak langsung ia menyatakan bahwa misi mereka gagal )
Sin Myeon berusaha mengejar si
penculik bersama para anakbuahnya. Seung yoo membawa gadis itu ke suatu tempat
di rumah pelacuran itu. Tempat itu mirip sebuah gudang. Ia mengikat tubuh Se
ryeong yang pingsan tak berdaya itu pada sebuah tiang. Ia memandangi Se ryeong
tanpa ekspresi. ( Aku benar-benar salut pada Park Si hoo yang membawakan
perubahan krakter Seung yoo dari seorang sosok yang ceria menjadi sosok yang
putus asa dan nyaris tak punya semangat hidup )
Seok ju dan Nyonya turun bersama
dari tangga, Wang No geol menggoda mereka berdua. Nyonya memarahinya dan
memukul kepalanya. Seok ju juga. Mereka bergabung di meja makan bersama salah
seorang gadis bar muda bernama So Eng ( Wang No geol kelihatannya sangat
menyukai gadis ini, tapi So Eng lebih tertarik pada Seung yoo ….. secara laaah,
ngga level kalee … hehehe ). Seung yoo bergabung dan bertanya apakah mereka
memiliki semacam alat tulis? So Eng mengambilkannya untuk Seung yoo. Seung yoo
menulis sebuah surat yang ditujukan pada pangeran Sooyang.
Sin Sook joo menemui Sooyang dan
menanyakan apa gerangan yang terjadi. Ia berkata bahwa putranya pasti akan
segera menemukan Se ryeong. P Sooyang dan anak buahnya berkumpul mereka
mengambil kesimpulan bahwa pelaku penculikan ini pastilah P Keum Seong, namun
kelihatannya tidak demikian pendapat P Sooyang.
Di kediamannya, Putri nampak gelisah
menantikan kabar. Jeong Jong dan P Keum seong tiba di rumah dan menyampaikan
kabar penculikan se ryeong. Mereka tentu saja kecewa misinya gagal. Putri
bertanga siapa gerangan pihak yang juga melawan Sooyang selain mereka.
Tiba-tiba Jeong jong teringat pertemuannya dengan pria yang mirip seung yoo di
kediaman P Sooyang. Tidak mungkin, katanya.
Ada apa? Tanya putri
Jeong jong memberitahunya, “Aku
seperti melihat seseorang yang mirip Seung yoo di kediaman P Sooyang” . Putri
berpendapat itu tidak mungkin,k “Itu pasti kau gugup sehingga salah mengenali
orang.” Jeong jong sependapat. Sin Myeon terus berusaha mengejar penculik itu
ke segala penjuru, mereka menemukan jejak yang mencurigakan. Sementara di
tempat lain P Sooyang dan anak buahnya sibuk mencari tahu siapa dalang dibalik
penculikan Se ryeong. Mereka mencapai satu kesepakatan untuk mengurus P Keum
Seong dan memerintahkan penangkapannya.
P Keum Seong ditangkap di
kediaman putri. Jeong jong berusaha menghalanginya tetapi polisi-polisi itu
berkata bahwa mereka hanya melaksanakan tugas.
Putri dan Jeong jong menghadap
raja.Raja sangat marah mendengar P Sooyang bertindak sesuka hatinya tanpa
berkonsultasi dengannya. Jeong jong akhirnya mengakui bahwa P Keum seong
merencanakan sesuatu pada P Sooyang. Walaupun terkejut namun raja berkata ia
akan tetap melindungi pamannya itu.
Se ryeong mulai sadar dan terkejut
mendapati dirinya disebuah tempat asing dalam keadaan terikat. Ia berusaha
melepaskan diri sekuat tenaga. Seung yoo tengah membersihkan pedangnya, terngiang
kata-kata Se ryeong di kamarnya sebelum ia menculiknya. Aku berharap menjadi
bayangannya ( Seung yoo ) dan sebaliknya ia akan menjadi bayanganku.
Seok ju mulai mencurigai gerak-gerik
Seung yoo. Se ryeong berhasil melepaskan diri saat mendengar seseorang datang
ia berpura-pura tidak sadar, namun di tangannya ia memegang sebuah kayu kecil.
Seung yoo masuk dan gadis itu langsung menyerangnya. Dengan mudah Seung yoo
mematahkan serangan se ryeong. Betapa terkejutnya gadis itu melihat sosok
didepannya. Pria itu menatapnya dingin dan mengikatkan kembali tali-tali di
tubuh Se ryong. Se ryeong memandanginya tak percaya. Benarkah itu kau, Guru?
Kukira kau sudah tewas bersama kapalyang tenggelam. Mengapa kau tidak
memberitahuku bahwa kau masih hidup? Seung yoo tidak menjawab dan ia hanya
menatap se ryong dingin.
Kim Seung yoo yang kau kenal…sudah
tidak ada lagi di dunia ini.’ Ia menatap Se ryeong dengan tajam lalu mengamati
gaun pengantin yang dikenakan Se ryeong.
Pernikahan putri musuh yang telah
membunuh ayahku dengan sahabat yang telah menghianatiku.’ Kata Seung yoo
sinis.’ Benar-benar pasangan yang sempurna!’
Seung yoo menagih janji Se ryeong di
masa lalu ketika gadis itu meminta Seung yoo bertahan hidup dan kembali untuk
membunuhnya. Dengan kejamia bertanya apakah Se ryeong bersedia mati di
tangannya atau hanya kata-kata di bibir saja. Se ryeong gemetar melihat
perubahan sikap Seung yoo.
Guru ….. Se ryeong memanggil Seung
yoo. Pria itu menjadi marah dan mencekik leher Se ryeong dan dengan kejam
mencampakkan tubuh Se ryeong yang terikat itu ke lantai. Gadis itu jatuh
terjerembab dengan perasaan sakit. Seok ju diam-diam mengamati perilaku Seung
yoo.
Sin Myeon dan anak buahnya sampai di
rumah pelacuran itu dan disambut dengan ramah oleh para gadis bar. Ia
memerintahkan anak buahnya untuk memeriksa tempat itu. Cho hui, nyonya pemilik
rumah pelacuran itu menyambut mereka dengan sikap tenang sedangkan Wang
No geol, pria itu malah gemetar. Seok ju memegang tangannya dan menenangkannya
agar tidak mengundang kecurigaan. Seung yoo menyaksikan semua dari lantai atas
dan ia pun bersembunyi di ruang penyimpanan arak yang letaknya tersembunyi
di bawah lantai.
di bawah lantai.
Wang No geol bertanya pada Seok ju,
siapa yang mereka cari? Seok ju juga tidak tahu. Beberapa pengawal berguman di
dekat mereka.’mana mungkin putri P Sooyang berada di tempat seperti ini.’ Kata
salah seorang pengawal pada temannya. Seok ju terkejut dan sedikit demi sedikit
bisa membaca apa yang tengah terjadi.
Di dalam gudang Se ryeong melihat
Sin Myeon, Sin Myeon seperti punya insting khusus pada tempat itu tetapi Wang
No geol mengacaukan segalanya, mengecoh para pengawal dan Sin Myeon
meninggalkan tempat itu tanpa sempat memeriksa ruangan dimana Se ryeong berada.
Seung yo merasa tempat itu sudah
tidak aman dan menyeret Se ryeong keluar ( kelihatannya sih gadis itu rela-rela
aja, bahkan ia sama sekali nggak berusaha memanggil Sin Myeon saat tunangannya
itu ada di depan gudang ). Seok ju melihat mereka berdua, Seung yoo dan Se
ryeong.
Seok ju bertanya, benarkah dia putri
p Sooyang? Seung yoo membenarkan. Seok ju marah dan menganggap kelakuan Seung
yoo sangat rendah menggunakan wanita yang tak punya kekuatan untuk senjatanya
balas dendam pada musuhnya.
Ia menyindir apakah Seung yoo tidak
malu pada mendiang ayahnya dan ia telah melakukan cara pembalasan dendam yang
menjijikkan. Mereka saling bersitegang, seung yoo tidak rela Seok ju
mengkait-kaitkan hal ini dengan ayahnya. ‘ Pergilah!’ kata Seok ju.’ Jangan
membuat keluargaku disini mengalami kesulitan karenamu.’
Se ryeong ditempatkan di sebuah
kamar yang lebih baik. Seung yoo memberikannya sebuah baju sederhana dan
meminta Se ryeong mengganti bajunya. Se ryeong menolak, Seung yoo kembali
berlaku kasar padanya dan bahkan merenggut pakaiannya.
Sesuatu terjatuh, sebuah kantung
kecil.
Seung yoo langsung mengenalinya dan
membuka dengan paksa. Isinya sepasang cincin tetapi yang satu buah sudah
hancur. Se ryeong mengambil satu persatu serpihan cincin yang telah hancur itu
dari lantai. Seung yoo sesaat memandanginya dengan iba. Tetapi ia langsung
berkata kasar mengapa kau masih juga menyimpan barang yang sudah hancur itu. Se
ryeong tidak peduli ia malah bertanya kemarin lusa Seung yoo ada di kuil Seung
bup. Ia berterimakasih Seung yoo masih bersedia mengikutinya dan berterimakasih karena seung yoo masih hidup. Se ryeong berkata kebersamaannya dengan seung yoo adalah hal yang sangat berharga baginya. Seung yoo tidak peduli dan dengan sedih Se ryeong mengganti pakaiannya.
bup. Ia berterimakasih Seung yoo masih bersedia mengikutinya dan berterimakasih karena seung yoo masih hidup. Se ryeong berkata kebersamaannya dengan seung yoo adalah hal yang sangat berharga baginya. Seung yoo tidak peduli dan dengan sedih Se ryeong mengganti pakaiannya.
Meski Seung yoo telah berlaku kasar
padanya namun Se ryeong masih saja berusaha melindungi seung yoo dari
penglihatan Sin Myeon. Seung yoo tetap berlaku kasar bahkan mengikat kedua
tangan Se ryeong dengan tali.
Mereka berjalan menyusuri hutan. Se
ryeong berjalan terseok dengan tangan terikat. Seung yoo tidak mengacuhkannya
sampai gadis itu akhirnya tersandung batu dan terjatuh. Se ryeong berusaha
bangkit menahan sakit dan merangkak kepayahan. Akhirnya Seung yoo membantunya
dan melepas ikatannya.
Mereka tiba di sebuah gubuk. Seung
yoo menyeret Se ryeong masuk. Mereka duduk saling berhadapan.
Se ryeong berusaha menahan sakit.
Seung yoo marah melihat ekspresi Se ryeong yang memelas. Dan meminta Se ryeong
tidak menunjukkan wajah seperti itu didepannya. Kapan kau akan membunuhku?
Tanya Se ryeong. Seung yoo menjawab. Ayahmu menjadikanku sebagai umpan untuk
membunuh ayahku, sekarang aku akan menjadikan dirimu umpan untuk membunuh
ayahmu. Hati Se ryeong terluka, bagaimanapun di matanya, ayahnya adalah sosok
yang baik. Ia bahkan berkata bahwa ayahnya telah menyelamatkan seung yoo dari
hukuman mati. Seung yoo berang. Ia menumpahkan semua kemarahannya pada Se
ryeong. Se ryeong hanya bisa menangis, dan merasakan betapa dalam penderitaan
seung yoo karena ayahnya. Ia memeluk seung yoo. Dibalik kata-kata kejam dan
kasar Seung yoo tersimpan penderitaan yang begitu dalam. Se ryeong meminta maaf
dan merasa semua ini adalah kesalahannya sehingga membuat seung yoo menderita.
Seung yoo menahan amarahnya dan
melempar tubuh se ryeong dan menghunus pedang di leher gadis itu.
Tiba-tiba ia melihat bekas luka di leher Se ryeong, teringat kata-kata Sin
Myeon bahwa gadis itu telah mengorbankan diri demi untuk menyelamatkan Seung
yoo. Seung yoo melepaskannya dan berlari ke luar. Se ryeong menatap bayangan
seung yoo dengan sedih dan membelai bayangan wajah seung yoo, seung yoo
melihatnya dari luar.
Di kediaman P Sooyang, semuanya
tengah merasakan kecemasan atas kondi Se ryeong. Lady Sooyang, dan kedua adik
se ryeong. Lady Sooyang berkata menenangkan mereka. Se ryeong adalah gadis yang
sangat tangguh. Ia tak akan kalah dalam kondisi seperti ini, katanya.
Tiba-tiba sebuah panah melesat.
Seung yoo yang melepaskannya. Pengawal melihatnya dan berusaha mengejar tetapi
Seung yoo berhasil kabur.
Di dalam suratnya ia meminta p
Sooyang datang ke batu besar di dekat air terjun sendiri. Ia tidak boleh
membawa pasukan dan jika ia melanggar maka putrinya akan mati di tempat itu. P
Sooyang cs menyusun strategi penyelamatan, ia memutuskan tidak akan
membahayakan nyawa putrinya tetapi Sin Myeon bersikeras untuk melakukan
penyerangan. P Sooyang memintanya untuk bersabar demi keselamatan se ryeong.
Seung yoo kembali ke gubuk dan
memejamkan matanya. Pagi tiba, ia terbangun tetapi tidak menemukan Se ryeong di
ruangan itu. Ia mencari kemana-mana tetapi tidak menemukannya. Tiba-tiba se
ryeong muncul dengan sebuah bejana berisi air untuk seung yoo. Seungg yo malah
menepisnya dan mengikat tangan Se ryeong. Se ryeong marah dan berkata jika ini
sebuah balas dendam kumohon sudahi semuanya dengan nyawaku saja. Se ryeong
masih berusaha membela ayahnya dan seung yoo mulai habi kesabarannya. Rupanya
kau belum juga tahu seperti apa rupa ayahmu yang sebenarnya, katanya geram.
Seung yoo mengatakan segalanya pada Se ryeong tentang usaha ayahnya menghabisi
nyawanya dengan menenggelamkan kapal.
Se ryeong terkejut mendengarnya.
Yang ia tahu seung yoo dibawa ke Pulau Kanghwa untuk dijadikan budak. Ia tak
mengira ayahnya sekejam itu. Se ryeong shock berat.
P Sooyang mempersiapkan segalanya
untuk menghadapi si penculik bahkan ia mengenakan semacam pakaian baja untuk
melindungi tubuhnya. Soong, adik laki-laki Se ryeong ingin ikut tetapi P
sooyang melarangnya.
Sin Myeon sudah siap dengan
pasukannya. P Sooyang berpesan agar mereka tidak berbuat gegabah. Situasinya
sangat berbahaya bagi se ryeong. Ia juga melarang mereka membunuh si penculik
tanpa perintah darinya. Sin Myeon berusaha melawan tapi sia-sia. P Sooyang
tetap dengan pendiriannya.
Se ryeong masih tidak percaya bahwa
ayahnya bisa sekejam itu. Di dekat air terjun Sin Myeon dan anak buahnya siap
menyerang. Ia memberikan perintah untuk langsung menembak begitu keadaan
membahawakan. Anak buahnya berusaha mengingatkan Sin Myeon pada perintah p
Sooyang. Tapi Sin Myeon tidak peduli.
Se ryeong mengingatkan Seung yoo
tentang keadaan yang sangat berbahaya untuknya. Ayahnya mungkin saja membawa
pasukan. Seung yoo marah dan berkata: akting apa lagi yang tengah kaulakukan
sekarang? Asalkan aku bisa membunuh ayahmu dan dirimu aku bahkan tidak peduli
dengan kematianku.
Se ryeong mengatakan bahwa masih ada
keluarga seung yoo yang hidup. Kakak ipar dan keponakannya masih hidup dan
bersembunyi di suatu tempat. Seung yoo mengira Se ryeong berbohong dan
mencengkeram bajunya, namun ia bisa membaca kejujuran di mata Se ryeong. Seung
yoo yang sudah gelap mata malah membungkam mulut gadis itu kembali.
Ia menutupi wajahnya dan menyeret se
ryeong ke batu besar di dekat air terjun. Sin Myeon sangat marah dan
siapmenyerang saat melihat mereka berdua. Ia siap menarik pedangnya namun
segera diingatkan anak buahnya. Tangan Sin Myeon gemetar memegang pedangnya.
Seung yoo dan Se ryong berdiri di atas batu menunggu kedatangan P Sooyang.
Gadis itu tetap berusaha mengingatkan Seung yoo atas bahaya yang mungkin mengincarnya. Seung yoo mengarahkan panahnya pada Se ryeong.
Gadis itu tetap berusaha mengingatkan Seung yoo atas bahaya yang mungkin mengincarnya. Seung yoo mengarahkan panahnya pada Se ryeong.
Sin Myeon juga menyiapkan panah
untuk ditembakkan pada Seung yoo. Seung yoo menatap se ryeong tajam. Jika
ayahmu tidak datang kau akan mati disini.
Se ryeong pasrah dan memejamkan
matanya.
Lepaskan putriku yang tidak bersalah
itu! Tiba-tiba sebuah suara mengejutkan mereka. P Sooyang telah datang. Sin
Myeon mengarahkan panah pada Seung yoo, seung yoo mengarahkan panah pada P
Sooyang. Se ryeong berdiri diantara mereka. Ambil nyawaku dan biarkan putriku
pergi, kata P Sooyang.
P Sooyang melangkah mendekat, ia
melihat keraguan di mata seung yoo. P Sooyang menantangnya dan Seung yoo
melepaskan busurnya. Anak panah menancap di perut P Sooyang. Pria itu limbung (
pura-pura kesakitan ). P Sooyang menatap Seung yoo dengan tatapan licik.
Tiba-tiba Se ryeong melihat Sin Myeon, sin Myeon melepaskan busurnya. Anak
panah melesat ke arah Seung yoo, Se ryeong berlari ke arah seung yoo dan anak
panah menancap di punggungnya. Se ryeong roboh.
Seung yoo menahan tubuh Se ryeong
yang tersungkur dan tak percaya dengan apa yang telah terjadi. Semua
terkejut. Se ryeong menatap wajah seung yoo dengan kesakitan dan
berusaha meraih wajahnya namun detik berikutnya Se ryeong tak sadarkan diri. Seung yoo terpaku ia kehilangan alam sadarnya untunglah Seok ju dan wang No geol datang dan menarik tubuh seung yoo menjauh. Semua mengalami hal yang sama. Mereka menghambur ke arah Se ryeong yang terkapar tak berdaya dengan panah di punggungnya…
berusaha meraih wajahnya namun detik berikutnya Se ryeong tak sadarkan diri. Seung yoo terpaku ia kehilangan alam sadarnya untunglah Seok ju dan wang No geol datang dan menarik tubuh seung yoo menjauh. Semua mengalami hal yang sama. Mereka menghambur ke arah Se ryeong yang terkapar tak berdaya dengan panah di punggungnya…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar