Jumat, 11 November 2011

Sinopsis The Princess's Man Eps. 15


 THE PRINCESS'S MAN EPS. 15




Se ryeong rubuh tak sadarkan diri, Seung yoo menatapnya tak percaya. Sin Myeon dan pasukannya menyerbu ke bawah. Seok ju dan Wang No geol menyeret Seung yoo menjauh dari tempat itu.

Seung yoo berusaha memberontak sepertinya ia tak ingin meninggalkan se ryeong  tetapi kedua temannya itu terus menyeretnya. Anak buah Sin Myeon mengejar mereka. P Sooyang memeluk tubuh putrinya yang tak berdaya dan ia menangis. Ia harus hidup, katanya pada Sin Myeon. Sin Myeon merasa bersalah atas semuanya.

Lady Sooyang dan Yeo ri merawat luka Se ryeong. Gadis itu belum juga sadar. Sin Myeon berdiri di depan kaman Se ryeong dengan perasaan bersalah. P Sooyang tidak menyalahkan sin Myeon. Kau hanya berusaha melindunginya, kata P Sooyang. Untuk menebus kesalahannya Sin Myeon berjanji akan menangkap penculik itu. Seorang anak buahnya datang membawa gaun pengantin Se ryeong. Mereka menemukannya di suatu tempat. Sin Myeon menyerahkannya pada Lady Sooyang dan wanita itu bersedih untuk Sin Myeon
atas kejadian tragis di hari pernikahannya.

Seok ju memata-matai kediaman P Sooyang. Seung yoo tidak dapat menghapus
bayangan Se ryeong yang berusaha menyelamatkan dirinya dan mengorbankan
diri demi dirinya. Ia terus minum arak. Seung jo merebutnya dan memberitahu keadaan se ryeong yang masih hidup. Hidup atau mati aku tidak tertarik. Jawab Seung yoo dingin. Seok ju menatapnya tajam.

Kau menculik gadis itu untuk balas dendam? Ataukah karena kau benci melihatnya menjadi milik orang lain? Seok ju menyindir Seung yoo. Seung yoo marh dan menyerang Seok ju. Seok ju mendorongnya: Jika kau taktahu apa sebenarnya tujuanmu…’ Revenge my ass’ ( artinya apa ya??kaya semacam ungkapan kasar gitu deh kayanya…hehe )
Sin Myeon mulai mengadakan penyelidikan dimulai dari tempat mereka menemukan gaun Se ryeong. Sementara P Sooyang cs sedang mencari tahu
siapa dalang dibalik penculikan Se ryeong. Satu nama yang kemudian menjadi sasaran yaitu P Keum seong. Tetapi P Keum Seong berada dibawah perlindungan raja sehingga mereka tak mampu berbuat apa-apa. Sin Myeon ada diantara mereka dan diberi perintah untuk menyingkirkan Jeong jong. Sin Myeon menolak, ‘ Dia temanku, aku tak bisa …..’. akhirnya ia diberitahukan tentang keterlibatan Jeong jong dalam usaha konspirasi melawan P Sooyang di hari pernikahannya. Sin Myeon tak percaya, selama ini ia mempercayai dan menyayangi Jeong jong.
Di kediamamannya putri dan Jeong jong diberitahu keadaan se ryeong yang
terluka. Tiba-tiba Sin Myeon dan pasukannya datang.Mereka diperintahkan
untuk menangkap Jeong jong karena terlibat dalam usaha penculikan. Putri
sangat marah dan membela suaminya. Tetapi dengan tenang Jeong jong
menjawab, aku akan segera kembali.

Jeong jong membawa puttri ke ruangannya
Yang mulia kau harus tetap berada disini, katanya pada putri
Aku tidak akan membiarkan mereka membawamu pergi, kata putri. Jeong jong
meraih tangan putri dan ia berjanji akan kembali. Ia berpesan pada pelayan untuk menjaga putri. Jeong jong hendak keluar, tiba-tiba putri memegangi baju Jeong jong sambil menangis. Jeong jong membelai wajah putri dan memeluknya. Putri terlihat sangat sedih sepeninggal Suaminya.
Sin Myeon dan anak buahnya membawa Jeong jong. Ia bertanya pada Jeong jong, benarkah ia terlibat dalam rencana P Keum Seong untuk melawan P Sooyang dan dirinya? Jeong jong tertawa kecut dan tidak mengelak tuduhan Sin
Myeon padanya. Sin Myeon marah atau mungkin sedih mendengar keterusterangan Jeong jong. Padahal hari itu ia telah menjadikan Jeong Jong sebaga hu haeng-nya. Ia marah Jeong jong menghianatinya. Dengan tenang Jeong jong bertanya, apakah kau merasa dikhianati? Hanya sebuah penghianatan kecil tak sebanding dengan apa yang telah dialami Seung yoo. Katanya. Sin Myeon terpukul dengan jawaban Jeong jong. Kau tahu benar aku tidak terlibat dalam penculikan, hanya P Sooyang menginginkan nyawaku dan P Keum Seong.
Jeong jong dibawa ke penjara. Mereka berharap banyak pada raja. Di kediamannya putri mengkhawatirkan keadaan suaminya. Ia baru menyadari betapa baiknya Jeong jong selama ini. Ia merasa kehilangan.

Se ryeong bermimpi dalam tidurnya, mimpi bersama Seung yoo. Ia terbangun
dan merasakan sakit. Se ryeong siuman dan saat membuka mata ia menanyakan pada Yeo ri: Dimana dia? ia mencari Seung yoo.
Yeo ri melapor pada P Sooyang dan istrinya. Se ryeong perlahan mulai mengingat apa yang telah terjadi padanya. P Sooyang datang menjenguknya dan merasa senang putrinya telah membaik keadaannya. Se ryeong tiba-tiba teringat kata-kataSeung yoo tentang ayahnya. P Sooyang berusaha mencari tahu dari Se ryeong identitas pelaku penculikan itu. Se ryeong menjawab. Ia menutup mataku dan aku tak melihat apapun, jawabnya. Se ryeong balik bertanya: Bagaimana dia? apakah ia ditangkap? Tanyanya.  Ayahnya menjawab ia dibawa kabur oleh teman-temannya. Diam-diam Se ryeong merasa lega.

Sin Myeon mendengar kesembuhan se ryeong, tetapi ia fokus untuk mengungkapkan kasus ini. Ia mendapat informasi penting tentang sekelompok geng yang ketuanya bernama Gong Chil goo.
Seung yoo masih dihantui mimpi tentang Se ryeong. Seorang gadis dari rumah
pelacuran itu mendekatinya. Seung yoo melihat se ryeong didepannya. Ia memegang tangan gadis itu erat-erat. Gadis itu salah paham dan memeluk Seung yoo. Seung yoo mencampakkannya seperti ia mencampakkan Se ryeong.

Di bawah, Gong Chil goo dan anak buahnya datang mencari Seok ju. Ia mengancam dengan menyandera Ny. Cho Hui, pemilik rumah pelacur. Seok ju akhirnya muncul. Singkirkan tangan kotormu dari wajahnya! Perintah Seok ju.
Chil go tertawa senang melihat Seok ju muncul. Ia memangggilnnya Kakak dengan kata-kata mengejek. Ternyata kau masih hidup? Ia tertawa. Beberapa anak buah Chil goo menyerang dan dengan mudah dipatahkan seok ju. Tetapi mereka berbuat curang dengan menyebar bedak di mata Seok ju. Seok ju terhalangi pandangannya dan dengan mudah Chil goo menekannya. Saat posisi terjepit tiba-tiba Seung yoo muncul dengan wajah dinginnya. Ia menyerang Chil goo dan anak buahnya dengan membabi buta. Chil goo dan anak buahnya kocar-kacir dan mereka pun kabur. Seok ju menepuk pundak Seung yoo, ungkapan rasa terimakasih.

Chil goo dengan berang kembali ke markasnya. Di jalan ia dihadang oleh serombongan polisi. Ia mulai bertingkah namun setelah bertemu dengan Sin Myeon ia memberi hormat. Mereka duduk bersama dan Sin Myeon menawarkan kerjasama yang bagus asalkan Chil go mau bekerjasama dengannya. Sin Myeon menjanjikan kekuasaan Chil goo di seluruh penjuru ibukota asalkan dia bersedia menuruti kemauannya.

Cho hui merawati luka Seok ju ( kedua orang ini…sepertinya punya hubungan spesial). Gadis-gadis mengerubuti dan memuji seung yoo. Dimana kau berlatih pedang? Apakah kau seorang militer?Seung yoo cuek saja. Wang No geol yang merasa diacuhkan mulai mencari perhatian. Ia mengaku kalau dirinya sebenarnya adalah putra Kim Jeong seo. Semua tentu saja tidak percaya, Seung yoo beranjak meninggalkan mereka. Para gadis terus bergosip tentang peristiwa penculikan putri P Sooyang yang melibatkan menantu kerajaan, suami putri terlibat dalam usaha penculikan ini, kata mereka. Seung yoo yang semula cuek langsung berreaksi. Seokju melihat perubahan ekspresi wajah Seung yoo.

P Keum seong dan Jeong jong dibawa ke ruang interograsi. Salah seorang anak buahnya yang berhianat menjadi saksi atas semua kejahatan P Keum Seong. Meskipun ia adalah seorang keturunan raja namun tak bisa mengelak dari perbuatan dan tindakan hukum. P Keum seong murka.

Putri datang ke kantor polisi berusaha mencari tahu keadaan suaminya. Pelayannya membawa kabar buruk. Jeong jong tengah diinterograsi. Putri terkejut dan shock berat. Seung yoo mengawasi mereka dari jauh dan mengetahui kabar Jeong jong dari percakapan mereka.

Raja marah mendengar P Keum Seong dan Jeong Jong diinterograsi. P Sooyang meminta mereka dijatuhi hukuman mati dengan cara minum racun. Raja marah  dan P Sooyang menekannya. Tidakkah Paduka mengetahui bahwa mereka, P Keum Seong, Jeong jong dan putri terlibat?. Jelas P Sooyang bukan tandingan raja. Raja kecil itu berkata. Kim Jeong seo, Paman Anpyong, Paman Keum Seong, bahkan kakak ipar, jika mereka sudah terbunuh, siapa berikutnya???……

Raja menangis dan berkata. Sekarang giliranku bukan? Tanyanya pada P Sooyang. Pamanmu ini tidak memiliki keberanian untuk melakukan hal seperti itu padamu, Yang Mulia (halah!!!). Raja meyakinkan pamannya meskipun ia masih sangat muda namun dirinya memiliki kepercayaan diri  untuk memimpin negeri ini. Tetapi sebaliknya P Sooyang mengatakan hal sebaliknya dan meyakinkan bahwa akan sangat berat bagi Yang Mulia untuk memegang tampuk kekuasaan.
Saat kembali ke kediamannya, Putri telah menunggunya. Tiba-tiba ia berlutut di depan P Sooyang memohon pengampunan untuk paman dan suaminya. Ia meyakinkan jika pamannya, P Keum seong sama sekali tidak terlibat dalam penculikan Se ryeong. P Sooyang mengabaikan permohonan putri dan memintanya segera pulang. Putri menangis, Se ryeong menemuinya.

Se ryeong menemui ayahnya dan mengatakan bahwa pelaku penculikan itu bukanlah P Keum Seong. Kaubilang dirimu tak melihat apapun, bagaimana kau tahu bukan dia pelakunya. Se ryeong meyakinkan ayahnya. Lalu siapa pelakunya? Se ryeong mengatakan pelakunya adalah seseorang yang telah diperlakukan dengan tidak adil oleh P Sooyang. P Sooyang marah tetapi Se ryeong tidak takut bahkan kali ini terang-terangan ia membeberkan dosa-dosa ayahnya yang telah membunuh para tawanan dengan menenggelamkan kapal mereka. P Sooyang terkejut, darimana kau tahu semua ini? Siapa yang memberitahukanmu? Se ryeong tidak mengatakan apa-apa namun semua pernyataannya mengarah pada Seung yoo. Aku sudah tidak mempercayaimu lagi, Ayah, katanya. Dan aku menolah pernikahan dengan officer Sin. Ia juga mengancam ayahnya akan melakukan bunuh diri di hari pernikahannya jika ayahnya terus memaksa.

Sin Myeon tahu sebenarnya Se ryeong mengetahui identitas penculiknya. “Mengapa kau mati-matian melindunginya?” tanya Sin Myeon berang. Se ryeong
tetap bungkam, ia hanya berkata bahwa dirinya tidak akan menikah dengan
Sin Myeon. Sin Myeon lagi-lagi terpukul.
Putri masih menunggu dengan sedih. Melihat wajah Se ryeong ia tahu gadis itu gagal membujuk ayahnya. Kalian berdua, kau dan ayahmu memang cocok satu sama lain, sindirnya. Ia beranjak pergi dan Se ryeong berjanji akan membantu putri dan raja. Sekalipun itu melawan ayahmu sendiri? Tanya Putri. Se ryeong tidak menjawab. Putri marah dan meminta Se ryeong menjauh darinya. Aku ingin sendiri, katanya.
Di tengah malam yang dingin, raja muda berdiri menatap langit dengan sedih. Ia memerintahkan kasim kepala untuk memberitahu P Sooyang agar esok pagi menghadapnya.
P Sooyang memberi hormat pada raja dengan sikapnya yang khas. Tenang,
dingin namun siap menerkam ( what a perfect character….ck..ck..ck ). Raja berkata akan melepaskan jabatannya sesuai keinginan P Sooyang. Kumohon jangan lagi ada korban jiwa, pintanya. P Sooyang ( pura-pura ) meminta raja kembali menarik kata-katanya, namun raja telah membuat keputusan.
P Keum Seong dan Jeong Jong mendengar kabar penyerahan kekuasaan dari
raja pada p Sooyang di dalam penjara. Mereka sangat terpukul mendengarnya. Putri Kyeong hye bahkan sampai pingsan mengetahui kejadian ini. Istana menjadi kacau, pendukung P Sooyang adalah pihak yang paling bahagia. Raja menangis dan meminta maaf pada mendiang ayahnya.
Seung yoo mengendap-endap di sekitar kediaman putri. Ia melihat Jeong Jong
memasuki rumah. Seung yoo melompati pagar memasuki halaman rumah.
Jeong Jong melihat istrinya yang sedang mengalami tekanan berat. Ia mendekati dan berusaha tampil ceria di hadapan istrinya. Ia berusaha menghiburnya. Putri menangis dan Jeong Jong memeluknya. Ia meminta maaf
pada putri karena tak punya kekuatan untuk melindunginya.
Malam itu Jeong Jong minum arak sambil memandangi bulan. Seseorang menyelinap. Tentu saja itu Seung yoo. Jeong Jong keluar mencari tahu, tiba-tiba seseorang memanggilnya. Jong, panggil suara itu. Seung yoo muncul dari balik kegelapan. Jeong Jong terkejut bukan main bahkan sampai terjatuh lemas. Jong ini aku, Seung yoo. Seung yoo meyakinkan Jeong jong.
Antara percaya dan tidak percaya Jeong Jong bangkit. Benarkah kau Seung yoo? Kau masih hidup? Seung yoo mendekat. Aku kembali, katanya.
Jeong jong memeluk sahabatnya itu dan menangis bahagia melihat Seung yoo
masih hidup. Mereka kemudian minum arak bersama. Maafkan aku, kata Seung
yoo. Karena diriku kau hampir mati. Jeong jong tidak peduli. Ia hanya meyakinkan Seung yoo tentang kekejaman P Sooyang.
P Sooyang dan pendukungnya berpesta pora di rumah gisaeng. Malam itu Seung yoo merasa mendapat kekuatan baru dari Jeong Jong dan mendiang ayahnya. Kata-kata ayahnya selalu terngiang. Jangan pernah berlutut lagi di hadapan orang lain. Ia semakin mantap untuk melaksanakan balas dendam. Mereka sama sekali belum mengetahui identitasnya.
Malam itu para pejabat pro P Sooyang kembali dengan kondisi mabuk setelah berpesta pora. Seung yoo mengendap-endap di kegelapan malam. Malam itu ia mengikuti salah satu dari mereka, P Onyeong. Pria itu terkejut tiba-tiba seorang berpakaian hitam dan wajahnya tertutup telah berada di dalam kamarnya. Siapa kau? Tanyanya. Seung yoo membuka penutup wajahnya. P Onyeong sangat terkejut melihatnya. Kim Seung yoo……tubuhnya gemetar melihat Seung yoo dengan sebilah pedang dilehernya……


To Be Continue...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar