Taaarrraaaa......
Raja mengunjungi Seung Yoo , ia
ingin melihat seperti apa pria yang menjadi guru bagi putrinya. Raja sudah
mendengar kabar jika putra PM Kim sangat tampan. Ia berpesan pada Seung Yoo,
kelak raja berharap Seung yoo tidak hanya mengajari putri tetapi juga putra
mahkota.
Seung yoo melihat Se Ryung mengendap-endap mendekati seekor kuda. Ia mengikuti gadis itu dan tiba-tiba kudanya menjadi
liar. Seung Yoo mengejar dan menyelamatkan Se Ryung. Di saat yang sama raja
mengumumkan akan mengambil Kim Seung yoo menjadi menantu kerajaan. Semua
menteri menolak dan meminta raja mencabut keputusannya. Mereka berpendapat
bahwa Kim Seung Yoo tidak masuk kualifikasi. Hanya satu pejabat yang mendukung
perintah raja, yaitu P. Suyang.
Sekali lagi Seung Yoo
memarahi putri dan mengatakan bahwa Se Ryung sama sekali tidak masuk
kualifikasi sebagai seorang putri. Ia hanya wanita biasa yang keras kepala dan
semaunya sendiri. Se Ryung membela diri: seorang wanita bila sudah menikah akan
sulit baginya untuk keluar dari rumah. Oleh karena itu sebelum menikah ia ingin
menikmati itu selagi bisa, berkuda di alam bebas dan menikmati hembusan angin.
Seung Yoo semakin tidak mengerti jalan pikiran Se Ryung. Ia membawa gadis itu
ke rumah gisaeng untuk menukar pakaiannya yang robek dengan pakaian yang lebih
pantas. Seorang gisaeng mentertawakan penampilan Se Ryung yang tidak
fashionable. Akhirnya Se Ryung mengikuti kemauan Seung Yoo mengenakan salah
satu pakaian gisaeng. Seung Yoo hendak mengantar Se Ryung kembali ke istana
tapi norigae ( hiasan untuk wanita biasanya dipasangkan di hanbok) Se
Ryung tertinggal. Ia meminta Seung Yoo mengambilnya dan saat kembali, Se Ryung
telah pergi.
Merasa tidak tenang, Seung Yoo
memastikan bahwa Se Ryung telah kembali ke istana dengan selamat. Seorang
dayang menemuinya dan memberitahukan bahwa putri sedang bersama raja. Seung Yoo
mengembalikan norigae Se Ryung pada dayang itu. Norigae yang dibawa Seung Yoo
adalah milik putri Kyung he yang dipinjamkan pada Se Ryung. Putri Kyung he
penasaran bagaimana mungkin hiasan baju seorang wanita ada di tangan seorang
pria. Apa yang sebenarnya terjadi? aku harus mencari tahu, kata putri.
Sementara itu rapat dewan
akhirnya memutuskan calon suami bagi putri Kyung he adalah Kim Seung Yoo. Kyung
he menolak dengan halus permintaan ayahnya untuk menerima Seung yoo, karena ia
tahu Seung Yoo adalah calon suami Se Ryung. Namun raja berkeras, ia mengatakan
jika kelak ia wafat hanya PM Kim yang bisa menyelamatkan putra mahkota.
Pangeran Suyang sangat marah, namun dengan licik ia menutupinya dengan
pura-pura memberikan dukungan pada raja. Raja yang menaruh curiga mengutus Sin
Sook joo, ketua perguruan tinggi, untuk mendampingi dan mengimbangi P.Suyang.
Putri Kyung he yang
penasaran dengan apa yang terjadi antara Se Ryung dan Seung Yoo berusaha
mencari tahu dengan menyamar menjadi dayang yang menyajikan makanan di ruang
belajar. Kyung he sangat terpesona denga ketampanan Seung Yoo, tetapi ia
mengetahui banyak hal telah terjadi antara Se Ryung dengan Seung Yoo di luar
istana. Namun dalam hatinya ia bertekad akan mengambil Seung Yoo dari Se Ryung.
Officer Shin Myun, bertemu
P. Sooyang secara tidak sengaja di rumah gisaeng saat mengejar para penjahat. Suyang
mengagumi Myeong jin meskipun diatara mereka telah terjadi salah paham.
Keluarga Jungjong jatuh miskin, ibu Jong sakit dan Jong berkeras
membelikan obat namun ia tak punya uang. Seung Yoo yang melihat itu segera
membantu sahabatnya. Jung Jong, pemuda ini sangat berbeda dengan kedua sahatnya
yang memiliki kelebihan dan masa depan yang bagus, ia terlihat begitu
serampangan. Namun entah mengapa Seung yoo dan Shin Myun sangat menyukainya.
PM. Kim memanggil anaknya,
ia menanyakan bagaimana sikap tuan putri dan tentang rumor yang beredar tentang
putri Kyung He. Seung yoo mengatakan bahwa semua rumor itu tidak benar, putri
sangat bersemangat dan ceria. Akhirnya PM Kim menyampaikan pada Seung Yoo bahwa
sudah diputuskan calon suami putri Kyung he adalah dirinya. Seung yoo diam-diam
menyukai rencana itu ( ia maih mengira Se Ryung adalah putri Kyung he ).
Sementara P Suyang menyusun strategi baru bersama kaki tangannya.
Se Ryung berniat mengambil
kudanya di rumah gisaeng, ia justru bertemu Seung Yoo. Seung Yoo teringat
kata-kata Se Ryung di gunung, betapa ia sangat senang berkuda tetapi sudah
berjanji untuk tidak pernah melakukannya lagi. Seung Yoo tiba-tiba menawarkan
diri untuk mengajari Se Ryung berkuda. Se
Ryung sangat senang dan meminta Seung Yoo mengajarinya berkuda selama sebulan
penuh. Mereka berjanji untuk saling bertemu di depan rumah gisaeng. Seung yoo
menyambut baik permintaan Se Ryung. Diam-diam Seung Yoo mengagumi semangat dan
pribadi Se Ryung. Seseorang mengamati gerak-gerik mereka.
Tiba-tiba sebuah panah
melesat, segerombolan penunggang kuda mengejar dan menyerang mereka. Mereka
adalah suruhan pangeran Suyang. Suyang berniat menghabisi Seung Yoo. Ia tak
berhasil menjadikan Seung Yoo sebagai menantunya, maka ia tidak ingin
membiarkan Seung Yoo hidup. Sebuah anak panah mengenai kuda Seung yoo, mereka
berdua terjatuh dan berlari.....namun sebuah anak panah berhasil melesat dan
menancap di punggung Seung Yoo..........
Tidak ada komentar:
Posting Komentar